JAKARTA. Indonesia diperkirakan akan mendapat bonus demografi pada 2020-2025 yang disinyalir bakal menguntungkan dari sisi pembangunan dan ekonomi. Bonus demografi adalah fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Diperkirakan jumlah usia angkatan kerja yaitu usia 15-64 tahun pada kurun waktu 2020-2025 akan menyentuh angka yang dominan dibanding usia nonproduktif Sri Adiningsih, Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan bonus demografi harus dilihat dari dua sisi yaitu benar-benar akan menjadi bonus atau justru sebaliknya malah menjadi beban. "Jadi perlu dilihat plus minus dan kesigapan pemerintah memanfaatkan hal tersebut," jelas Sri saat dihubungi KONTAN, Rabu (22/6). Ia menyatakan pengadaan lapangan kerja yang mumpuni serta peningkatan keterampilan para tenaga kerja usia produktif ini menjadi faktor penentu agar hal ini menjadi bonus bukan beban. Lebih jauh, ia menuturkan bahwa lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri merupakan hal yang perlu diutamakan, namun Sri juga bilang apabila sisi domestik ini masih terbatas kuantitasnya, maka luar negeri menjadi pilihan selanjutnya. "Para pekerja usia produktif dalam bekerja di luar negeri namun dibarengi dengan keterampilan yang baik," tandasnya. Menurutnya, untuk dapat mengirimkan tenaga kerja usia produktif ke luar negeri perlu dipersiapkan dengan baik, "Jadi benar-benar SDM yang dapat bersaing dan berkompetisi," ungkapnya. Untuk itu ia pun mengimbau pemerintah mempersiapkan semua itu dari sekarang, caranya yaitu dengan menggiatkan bisnis dan investasi, pembangunan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi serta muaranya pada meningkatnya lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia mengatakan jika Pemerintah tak mampu mempersiapkannya, bonus demografi ini justru akan menimbulkan banyak masalah, terutama meningkatkan angka pengangguran. Selain itu, seiring jumlah penduduk Indonesia yang diproyeksikan akan terus naik, sudah sewajarnya Pemerintah meningkatkan kualitas penduduknya agar banyak penduduknya yang tidak membebani negara. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bonus demografi Indonesia diharapkan bukan jadi beban negara
JAKARTA. Indonesia diperkirakan akan mendapat bonus demografi pada 2020-2025 yang disinyalir bakal menguntungkan dari sisi pembangunan dan ekonomi. Bonus demografi adalah fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Diperkirakan jumlah usia angkatan kerja yaitu usia 15-64 tahun pada kurun waktu 2020-2025 akan menyentuh angka yang dominan dibanding usia nonproduktif Sri Adiningsih, Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan bonus demografi harus dilihat dari dua sisi yaitu benar-benar akan menjadi bonus atau justru sebaliknya malah menjadi beban. "Jadi perlu dilihat plus minus dan kesigapan pemerintah memanfaatkan hal tersebut," jelas Sri saat dihubungi KONTAN, Rabu (22/6). Ia menyatakan pengadaan lapangan kerja yang mumpuni serta peningkatan keterampilan para tenaga kerja usia produktif ini menjadi faktor penentu agar hal ini menjadi bonus bukan beban. Lebih jauh, ia menuturkan bahwa lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri merupakan hal yang perlu diutamakan, namun Sri juga bilang apabila sisi domestik ini masih terbatas kuantitasnya, maka luar negeri menjadi pilihan selanjutnya. "Para pekerja usia produktif dalam bekerja di luar negeri namun dibarengi dengan keterampilan yang baik," tandasnya. Menurutnya, untuk dapat mengirimkan tenaga kerja usia produktif ke luar negeri perlu dipersiapkan dengan baik, "Jadi benar-benar SDM yang dapat bersaing dan berkompetisi," ungkapnya. Untuk itu ia pun mengimbau pemerintah mempersiapkan semua itu dari sekarang, caranya yaitu dengan menggiatkan bisnis dan investasi, pembangunan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi serta muaranya pada meningkatnya lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia mengatakan jika Pemerintah tak mampu mempersiapkannya, bonus demografi ini justru akan menimbulkan banyak masalah, terutama meningkatkan angka pengangguran. Selain itu, seiring jumlah penduduk Indonesia yang diproyeksikan akan terus naik, sudah sewajarnya Pemerintah meningkatkan kualitas penduduknya agar banyak penduduknya yang tidak membebani negara. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News