Bonus Demografi Jadi Kunci Keluar dari Middle Income Trap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bonus demografi akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk bisa keluar dari middle income trap.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan, bonus demografi merupakan sebuah potensi. Kondisi itu terjadi jika pertumbuhan yang dihasilkan oleh penduduk usia produktif lebih besar dari pada yang dikonsumsi. 

"Jadi ada saving, kuncinya adalah saving dan produktivitas," jelas Sudarto dalam acara Social Security Summit 2024, Selasa (26/11).


Ia menyebutkan, untuk keluar dari middle income trap sebelum tahun 2045, diperlukan akselerasi pertumbuhan ekonomi 6% hingga 8% per tahun. Oleh karena itu, Sudarto mengatakan Kemnenkeu Menyusun APBN juga sejalan dengan visi misi Indonesia emas di tahun 2045. 

Baca Juga: Masuk Kategori Berpendapatan Menengah Atas, Indonesia Sulit Keluar Middle Income Trap

Pada tahun 2045, target pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$ 30.300. Sudarto bilang, APBN 2025 juga disusun untuk menuju Indonesia emas 2045 dengan transisi efektif, keberlanjutan, penguatan dan akselerasi sehingga APBN tetap terjaga.

"Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain kita semua untuk meningkatkan produktivitas," ujarnya. 

Agar bonus demografi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Sudarto mengatakan, perlu adanya fokus pada peningkatakn sumber daya manusia. Hal itu dapat melalui pendidikan, kesheatan, perlindungan social, ketahanan pangan serta kepastian hukum dan mempertahanan keamanan. 

"Kalau kita ingin mengejar pertumbuhan yang tinggi 6%-8% tidak ada pilihan selain kita tingkatkan produktivitas dan investasi artinya saving juga harus ditingkatkan," imbuhnya.  

Selanjutnya: Mulai Sibuk Jelang Pilkada 2024, Ini Gaji KPPS & Tugas-Tugasnya

Menarik Dibaca: Promo Snack Serba Rp 5.000 di Hypermart s/d 28 November 2024, Ada Cookies-Nori!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat