KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bonus demografi diperkirakan akan berada pada puncaknya di tahun 2034 mendatang. Meski begitu, Indonesia diperkirakan akan memasuki ageing population yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Makanya, Indonesia perlu memperpanjang masa bonus demografi. Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, di tahun 2034 mendatang terdapat 60 tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk, angka ketergantungan di bawah 50, dan memberikan kontribusi 0,22% terhadap pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 321 juta. Saat itu, tingkat kesuburan atau Total Fertility Rate (TFR) diperkirakan ada di level 2,1% dan tingkat kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di level 3%. Adapun TFR dan IMR itu jauh lebih rendah dibanding tahun 2015 berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 yang masing-masing sebesar 2,28% dan 24%.
Bonus demografi perlu diperpanjang sebelum Indonesia jadi negara maju
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bonus demografi diperkirakan akan berada pada puncaknya di tahun 2034 mendatang. Meski begitu, Indonesia diperkirakan akan memasuki ageing population yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Makanya, Indonesia perlu memperpanjang masa bonus demografi. Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, di tahun 2034 mendatang terdapat 60 tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk, angka ketergantungan di bawah 50, dan memberikan kontribusi 0,22% terhadap pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 321 juta. Saat itu, tingkat kesuburan atau Total Fertility Rate (TFR) diperkirakan ada di level 2,1% dan tingkat kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di level 3%. Adapun TFR dan IMR itu jauh lebih rendah dibanding tahun 2015 berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 yang masing-masing sebesar 2,28% dan 24%.