Booking turun, Adira masih enggan revisi target



JAKARTA. Meskipun perolehan pembiayaan baru (booking) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance di triwulan pertama tahun 2015 terkoreksi, perseroan belum berencana merevisi target pembiayaannya untuk tahun 2015 yang dipatok Rp 35 triliun - Rp 36 triliun. Memang booking anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk tersebut berkisar Rp 7 triliun per Maret 2015. Angka ini terkoreksi 13,58% (yoy) ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,1 triliun.

Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma menjelaskan, penjualan kendaraan bermotor secara nasional memang menurun. Misalnya saja penjualan mobil baru di Indonesia yang turun 14% (yoy) dari 328.000 unit menjadi 282.000 unit di triwulan I 2015.

"Daya beli masyarakat menurun. Tapi kami belum berencana merevisi target tahun 2015. Masih optimistis," ujarnya, Kamis (30/4). Sebab, umumnya penyaluran kredit di kuartal kedua setiap tahun cukup tinggi seiring permintaan masyarakat akan kendaraan bermotor yang meningkat menjelang Lebaran. Oleh karena itu, ia berharap dapat membukukan booking di kisaran Rp 15 triliun hingga Rp 16 triliun pada akhir semester I 2015. Selain itu, Willy percaya dengan mengalirnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada paruh kedua tahun ini juga dapat mendongkrak perekonomian dalam negeri. "Harus ada dana yang bergulir baru ekonomi bisa gerak. Bisa dorong daya beli masyarakat," tuturnya.


Di sisi lain, ia berharap pemerintah juga dapat menjaga iklim tanah air yang baik sehingga para investor dapat tergerak untuk mengucurkan dananya ke Indonesia. Jika semua aspek ini terwujud, lanjutnya, maka pembiayaan Adira Finance di semester II 2015 akan sesuai harapan. Dari pembiayaan kuartal I 2015 yang mencapai Rp 7 triliun, sebanyak 57% mengalir ke kendaraan roda dua. Sedangkan sisanya 43% tersalurkan ke pembiayaan mobil. "Sampai akhir tahun masih segitu, tidak akan berubah signifikan," imbuhnya.

Saat ini, Adira Finance memiliki 600 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan