KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi tak cuma menghantam kinerja, operasi perbankan juga tercatat tak efisien. Ini dibuktikan dari meningkatnya rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang meningkat dari 79,58% pada 2019 menjadi 86,55% akhir tahun lalu. Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo mengamini kondisi tersebut. Rasio BOPO BRI pun tercatat meningkat dari 70,50% pada September 2019 menjadi 80,64% pada September 2020. “Kenaikan BOPO dikarenakan adanya tekanan pendapatan bunga akibat restrukturisasi yang masif kami lakukan sejak Maret 2020 sebagai upaya penyelamatan UMKM terimbas pandemi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (20/1).
BOPO perbankan menggemuk gara-gara pandemi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi tak cuma menghantam kinerja, operasi perbankan juga tercatat tak efisien. Ini dibuktikan dari meningkatnya rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang meningkat dari 79,58% pada 2019 menjadi 86,55% akhir tahun lalu. Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo mengamini kondisi tersebut. Rasio BOPO BRI pun tercatat meningkat dari 70,50% pada September 2019 menjadi 80,64% pada September 2020. “Kenaikan BOPO dikarenakan adanya tekanan pendapatan bunga akibat restrukturisasi yang masif kami lakukan sejak Maret 2020 sebagai upaya penyelamatan UMKM terimbas pandemi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (20/1).