Boral menjual bisnis properti di Amerika Utara senilai US$ 2,15 miliar



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Perusahaan properti asal Australia, Boral Ltd mengumumkan akan menjual bisnis properti di Amerika Utara ke Westlake Chemical Corp yang terdaftar di NYSE dengan nilai mencapai US$ 2,15 miliar. Langkah tersebut dilakukan setelah perusahaan menolak tawaran pengambilalihan oleh Seven Group.

Setelah pemasok bahan bangunan dan konstruksi itu mengungkapkan kesepakatan tersebut, saham Boral naik sebanyak 4% menjadi A$7,06 yang berarti tertinggi sejak Oktober 2018. Mengutip Reuters, Boral juga telah meminta pemegang saham untuk menolak tawaran dari Seven Group. Menurut Boral, tawaran Seven Group yang dikendalikan oleh pemilik media Australia Kerry Stokes itu meremehkan perusahaan.

Sebagai informasi, Seven memiliki 23,18% saham dari Boral dan telah melakukan penawaran pada bulan Mei setelah gagal meningkatkan kepemilikannya menjadi 30%. Menanggapi kesepakatan tersebut, Seven Group mengatakan bisnis di Amerika Utara itu telah dijual dengan kerugian.


Mereka menilai hal itu sebagai tanggapan yang terburu-buru atas tawaran mereka. "Pandangan kami adalah bahwa Boral seharusnya mendapatkan lebih banyak. Bisnis ini telah mengungguli sementara bisnis Australia yang sedang berkinerja buruk," kata juru bicara Seven seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/6).

Baca Juga: Peluang Pendanaan Special Purpose Acquisition Company dari Pasar Modal

Mathan Somasundaram, CEO Deep Data Analytics, mengatakan kesepakatan tersebut tidak akan berdampak besar pada upaya pengambilalihan Seven. Menurutnya, Seven Group akan terus membuat tawaran agar membuka jalan bagi mereka untuk terus membeli saham lebih banyak.

"Tren historis Seven Group dalam skenario ini menunjukkan bahwa mereka akan mendapatkan sebanyak yang diizinkan dan tetap di sana. Ketika siklus menjadi lemah, mereka akan masuk dan mengambil kendali secara bertahap," kata Mathan.

Saham Boral telah melonjak lebih dari 30% tahun ini karena stimulus moneter dan fiskal membantu rebound pasar properti Australia dari posisi terendah pandemi tahun lalu. CEO Boral Zlatko Todorcevski mengatakan perusahaan mengharapkan surplus yang signifikan dari penjualan bisnis tersebut akan dikembalikan kepada pemegang saham, dengan target utang bersih turun dari A$ 1,5 miliar menjadi A$ 1,3 miliar.

Baca Juga: Kanada akan mulai lelang bandwidth untuk peluncuran 5G

Editor: Wahyu T.Rahmawati