KONTAN.CO.ID - DW. Pemimpin di seluruh dunia pada Senin (06/04), sampaikan dukungan semangat untuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, menyusul berita tentang dirinya yang dibawa ke unit perawatan intensif. Gejala-gejala pada pemimpin Inggris itu dilaporkan memburuk sehari setelah ia dirawat di rumah sakit karena gejala COVID-19 yang tidak kunjung hilang. Boris Johnson adalah pemimpin penting dunia pertama yang dikonfirmasi positif terjangkit virus corona.
Dukungan dan harapan untuk lekas pulih disampaikan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, dengan mengunggah foto dirinya bersama Johnson. Juru bicara pemerintah Steffe Seibert menulis cuitan di akun twitternya, berharap Johnson “diberi banyak kekuatan dan cepat pulih”. Ia juga berharap agar Johnson dapat segera meninggalkan rumah sakit. Pejabat Uni Eropa kirimkan dukungan Doa agar Johnson sembuh juga disampaikan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier. “Doa saya untuk Perdana menteri Boris Johnson dan keluarganya malam ini. Saya berharap dia cepat pulih,” tulis von der Leyen melalui akun twitternya. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte juga menuliskan dukungan bagi Johnson. “Warga Italia ada bersama Inggris di masa-masa sulit ini. Kami saling mendukung satu sama lain. Cepat sembuh Boris Johnson!” tulisnya. Setelah Johnson dibawa ke ruang perawatan intensif karena corona, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan “dukungan penuh bagi Boris Johnson, keluarganya dan rakyat Inggris di masa sulit ini”. “Saya berharap dia akan cepat melalui cobaan ini,” tulis Macron melalui akun twitternya. Tak hanya dari Eropa, pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, turut menyampaikan pesan harapannya melalui akun twitter miliknya. Istri Trudeau, Sophie juga dilaporkan positif terjangkit virus corona pada bulan lalu. Begitu juga Perdana Menteri India, Narendra Modi juga sampaikan dukungannya untuk Johnson. “Tetap bertahan, Perdana Menteri @BorisJohnson! Saya berdoa agar Anda cepat keluar dari rumah sakit dan cepat sembuh”, tulisnya. Trump janjikan bantuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dirinya sedih mendengar kabar tentang kondisi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang berjuang melawan COVID-19. “Semua warga Amerika berdoa untuk kesembuhannya,” kata Trump pada saat konferensi pers di Gedung Putih. Trump juga mengatakan bahwa ia telah meminta dua “perusahaan terkemuka” AS untuk menghubungi para pejabat di London tentang terapi yang dapat membantu perawatan Johnson. Ia menambahkan bahwa timnya telah “menghubungi semua dokter Boris untuk mengetahui apa yang dibutuhkan”. Ia menyebut timnya siap untuk berangkat. “Ketika Anda dibawa ke perawatan intensif, maka hal itu telah menjadi sangat-sangat serius, apalagi dengan penyakit ini,” kata Trump. Johnson dalam kondisi sadar Johnson yang kini berusia 55 tahun, sebelumnya dibawa ke Rumah Sakit St Thomas di pusat kota London pada Minggu (05/04) setelah gejala COVID-19 yang ia derita tidak kunjung membaik, seperti suhu tubuh tinggi selama lebih dari 10 hari. Dua puluh empat jam setelahnya, kondisi Johnson semakin mamburuk sehingga dia dipindahkan ke unit perawatan intensif – tempat kasus-kasus serius COVID-19 paling banyak dirawat. Meski Johnson dilaporkan mendapatkan bantuan oksigen, kantornya menyatakan bahwa ia masih dalam kondisi sadar. Kantor Johnson, Downing Street mengatakan bahwa memindahkan Johnson ke perawatan intensif adalah ”sebuah tindakan antisipasi jika sewaktu-waktu Johnson membutuhkan bantuan ventilator untuk membantu kesembuhannya”. Inggris tidak memiliki rencana suksesi formal jika sewaktu-waktu perdana menteri tidak mampu lagi memenuhi tugasnya. “Perdana Menteri telah meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab, yang merupakan Sekretaris Negara Pertama, untuk mewakili tugasnya jika diperlukan,” demikian disampaikan kantor Johnson, Downing Street. Beberapa jam sebelumnya, kantor Johnson mengatakan bahwa Johson dalam kondisi baik-baik saja dan Raab melalui konferensi pers menyebut bahwa Johnson masih menjalankan pemerintahan. Bisnis akan terus berjalan “Bisnis pemerintah akan terus berlanjut,” ujar Raab kepada wartawan, dan menambahkan bahwa Johnson berada di tangan yang aman dan dirawat oleh tim medis terbaik.
“Fokus pemerintah terus dilanjutkan dengan memastikan arahan perdana menteri di mana semua rencana untuk kita dapat mengatasi virus corona dan membawa negara melalui tantangan ini, bisa berlanjut,” jelasnya. Sampai saat ini, sudah ada 5.385 pasien yang meninggal dunia akibat virus corona di Inggris. Pada pekan lalu, menteri kesehatan Inggris mengatakan bahwa puncak kematian tertinggi di Inggris diproyeksikan terjadi pada Minggu Paskah, yaitu 12 April mendatang. Jumlah kasus infeksi COVID-19 yang dilaporkan terjadi di Inggris saat ini sudah mencapai angka 52.279. Inggris masih menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Peraturan ini akan ditinjau ulang pada awal pekan depan. Beberapa menteri telah menyarankan bahwa tindakan ini mungkin perlu diperpanjang karena beberapa warga melanggar aturan ketat ini.
Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti