JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) kembali berencana untuk merestrukturisasi utang yang jatuh tempo. Kali ini, emiten batubara milik Samin Tan itu sedang berusaha untuk mengubah klausul utang senilai US$ 350 juta dari First Gulf Bank (FGB). "Perseroan sedang mengadakan pembicaraan dengan FGB untuk melakukan perubahan dari pinjaman modal kerja jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang (dengan tenor) menjadi 5 atau 7 tahun," kata Alexander Ramlie, Presiden Direktur BORN dalam keterangan resmi, Jumat (5/9). Fasilitas yang diterima anak usaha BORN, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT), pada 14 Desember 2011 ini awalnya memang merupakan pinjaman jangka pendek. Kedua belah pihak kemudian mengubah perjanjian kredit itu pada 19 Desember 2011.
Borneo akan perpanjang tenor utang US$ 350 juta
JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) kembali berencana untuk merestrukturisasi utang yang jatuh tempo. Kali ini, emiten batubara milik Samin Tan itu sedang berusaha untuk mengubah klausul utang senilai US$ 350 juta dari First Gulf Bank (FGB). "Perseroan sedang mengadakan pembicaraan dengan FGB untuk melakukan perubahan dari pinjaman modal kerja jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang (dengan tenor) menjadi 5 atau 7 tahun," kata Alexander Ramlie, Presiden Direktur BORN dalam keterangan resmi, Jumat (5/9). Fasilitas yang diterima anak usaha BORN, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT), pada 14 Desember 2011 ini awalnya memang merupakan pinjaman jangka pendek. Kedua belah pihak kemudian mengubah perjanjian kredit itu pada 19 Desember 2011.