Borneo Olah Sarana patok harga IPO Rp 350-Rp 600



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Borneo Olah Sarana Sukses akan melaksanakan penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Perusahaan ini berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 400 juta saham atau setara dengan 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.

"Kisaran harga IPO Rp 350 sampai Rp 600 per saham,” ujar Wisnu Widodo, Direktur Victoria Sekuritas, Rabu (24/1). Victoria Sekuritas didapuk sebagai penjamin emisi IPO ini. Dalam aksi korporasi ini, Borneo Olah Sarana menggunakan buku Maret 2017 sebagai dasar valuasi.

Wisnu mengatakan, kisaran harga IPO tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) 3 kali hingga 5 kali. Dari aksi korporasi ini, Borneo diperkirakan bisa mengantongi dana Rp 140 miliar hingga Rp 240 miliar. 


Nantinya, dana IPO akan dipakai untuk menyediakan infrastruktur dan sarana prasarana. Selain itu, dana IPO akan dipakai untuk membayar utang kepada Bank Victoria. 

Widodo Nurly Sumady, Direktur Borneo Olah Sarana, mengatakan, total utang ke Bank Victoria mencapai Rp 50 miliar. "Utang kami ke Bank Victoria untuk modal kerja. Namun selain itu, kami tidak memiliki utang lainnya." ujar Widodo. 

Dengan adanya aksi korporasi ini, Borneo Olah Sarana berharap bisa meningkatkan produksi pada tahun 2018 sebesar dua kali lipat. Tahun lalu, Borneo membukukan volume produksi sebesar 500.000 metrik ton.

Sebagai informasi, Borneo Olah Sarana merupakan perusahaan tambang yang memiliki empat konsesi pertambangan batubara. Seluruhnya terletak di wilayah Kutai Barat, Kalimantan Timur. Salah satu konsesi yang telah berproduksi adalah PT Bangun Olah Sarana Sukses.

Per September 2017 lalu, Borneo Olah Sarana meraih penjualan sebesar Rp 120,6 miliar. Sementara laba bersih mencapai Rp 20,8 miliar.

Rencananya, penawaran umum saham Borneo akan digelar pada 9-13 Februari 2018. Sementara itu, pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 21 Februari 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati