KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Jelang akhir tahun 2023 ini, aksi ekspansi melalui strategi akuisisi diprediksi ramai dilakukan oleh sejumlah emiten. Tren akuisisi oleh emiten ini sudah berlangsung mulai dari pertengahan tahun 2023. Aksi korporasi ini dilakukan tidak hanya untuk keberlanjutan bisnis, tetapi juga ikut serta dalam mempercantik pergerakan saham emiten yang terlibat di dalamnya. Salah satu emiten yang melakukan aksi korporasi ini adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (
INTP) melalui anak perusahaannya PT Dian Abadi Perkasa yang mengakuisisi atau membeli keseluruhan saham PT Semen Grobogan untuk menambah kapasitas produksi.
Baca Juga: Aksi Akuisisi oleh Emiten Diramal Makin Ramai Jelang Tutup Tahun Nanti Corporate Secretary Indocement Dani Handajani mengatakan, Aksi akuisisi ini didorong oleh keinginan Indocement untuk meningkatkan pangsa pasar Indocement terutama di Jawa Tengah dan ke sebagian Jawa Timur sehingga dapat menjadi pemain dominan di pulau Jawa secara menyeluruh. Sebagai informasi, Semen Grobogan sendiri merupakan pabrik semen yang berlokasi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker dan 2,5 juta ton semen per tahun.
“Kami berharap akuisisi ini akan mampu memperkuat posisi dan pasokan semen kami di Jawa Tengah. Selain itu, keberadaan pabrik baru juga akan mampu meningkatkan efisiensi biaya logistik” kata Dani kepada Kontan.co.id, Kamis (19/10).
Baca Juga: Analis Prediksi Aksi Akuisisi oleh Emiten Bakal Makin Ramai Jelang Akhir Tahun Kehadiran pabrik baru ini nantinya akan mempermudah Indocement mensuplai kebutuhan semen untuk beragam proyek-proyek strategis nasional di Provinsi Jawa Tengah seperti jalan tol Solo–Yogyakarta, Yogyakarta–Bawen, dan Semarang–Demak, serta Kawasan Industri Batang dan Daerah Ekonomi Khusus Kendal. Selain itu, Indocement juga berupaya untuk meningkatkan penjualan semen kantong milik Indocement. Dani berharap tahun 2024 yang merupakan tahun politik, pemilu berjalan lancar dan aman sehingga tidak menimbulkan efek buruk terhadap emiten. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli