Bos AKR Corporindo kembali memborong 1,59 juta saham AKRA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terus mengakumulasi kepemilikan saham tempatnya bernaung. Terbaru, Haryanto melaporkan pembelian 1,59 juta saham AKRA.

Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (30/8), Haryanto membeli saham AKRA di harga rata-rata Rp 3.748,58 per saham. Dengan demikian, orang nomor satu di AKRA ini merogoh kocek Rp 5,96 miliar.

Pembelian yang dilakukan pada 25-26 Agustus ini bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Dengan pembelian ini, porsi kepemilikan Haryanto di emiten penyalur bahan bakar minyak (BBM) tersebut meningkat, dari semula 23,02 juta saham atau setara 0,57% menjadi 24,61 juta saham atau setara 0,61%.


Aksi pembelian ini menambah daftar panjang akumulasi saham AKRA oleh Haryanto. Di bulan ini saja, Haryanto tercatat beberapa kali membeli saham konstituen Indeks Kompas100 tersebut,

Baca Juga: Kinerja AKR Corporindo diproyeksi makin moncer, cek rekomendasi saham AKRA

Pada 23 Agustus, Haryanto melaporkan pembelian 318.900 saham AKRA dengan rata-rata pembelian Rp 3.599,10 per saham.  Pembelian yang dilakukan pada 19-20 Agustus ini bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Masih di bulan Agustus, tepatnya 9 Agustus 2021, Haryanto kembali melaporkan  telah membeli 777.900 saham AKRA dengan harga rata-rata Rp 3.511,53 per saham. Pada 2 Agustus 2021, Haryanto juga melaporkan membeli 459.300 lembar saham AKRA dengan harga pembelian rata-rata Rp 3.599,29 per saham.

Asal tahu,  AKRA berhasil menorehkan kinerja yang ciamik. Sepanjang enam bulan pertama 2021, AKRA membukukan laba bersih senilai Rp 550 miliar. Angka ini tumbuh 28% dibandingkan dengan torehan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp432 miliar.

Tumbuhnya bottomline AKRA tidak terlepas dari naiknya pendapatan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan senilai Rp 10,70 triliun, naik 7,04% dari realisasi pendapatan di semester pertama tahun lalu yang hanya Rp 10,01 triliun.

Selanjutnya: AKR Corporindo (AKRA) dan Freeport teken perjanjian sewa tanah untuk pabrik smelter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli