Bos Amazon dan Presiden AS Kembali Bersitegang, Kali Ini Gara-gara Harga Bensin



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos memperuncing perselisihannya dengan Gedung Putih. Hal ini terjadi ketika orang terkaya ketiga di dunia mengkritik Presiden AS Joe Biden karena meminta perusahaan yang menjalankan pompa bensin untuk menurunkan harga mereka. Kritikan tersebut dia utarakan pada akhir pekan lalu.

Melansir Reuters, dalam sebuah tweet pada hari Sabtu (2/7/2022), Biden mengatakan, "Ini adalah waktu perang dan bahaya global." 

Dan Biden menuntut perusahaan menurunkan harga bensin, yang telah melonjak menjadi sekitar US$ 5 per galon di banyak bagian negara.


"Turunkan harga yang Anda kenakan di pompa bensin untuk mencerminkan biaya yang Anda bayar untuk produk. Dan lakukan sekarang," kata Biden.

Menanggapi pernyataan Biden, Bezos juga menulis kritikannya di Twitter: 

"Aduh. Inflasi adalah masalah yang terlalu penting bagi Gedung Putih untuk terus membuat pernyataan seperti ini. Entah itu salah arah atau kesalahpahaman mendalam tentang dinamika pasar dasar."

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Karena Pasokan yang Seret Melebihi Kekhawatiran Resesi

Pada hari Minggu, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menolak kritik dari Bezos, dengan alasan bahwa harga minyak telah turun sekitar US$ 15 per barel pada bulan lalu sementara harga bensin di sejumlah SPBU hanya turun tipis.

"Tapi saya kira tidak mengherankan jika Anda berpikir bahwa perusahaan minyak dan gas yang menggunakan kekuatan pasar untuk meraup rekor keuntungan dengan mengorbankan rakyat Amerika adalah cara ekonomi kita seharusnya bekerja," tulisnya di Twitter.

Bezos telah bersitegang dengan pemerintahan Biden di masa lalu. Pada bulan Mei, dia menuduh Biden menyesatkan publik dan menyalahkan pemerintahannya atas lonjakan inflasi.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie