KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), masih bergulir. Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pihaknya telah menunjuk Samuel Sekuritas, Ciptadana Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas sebagai penjamin emisi. “Dan seluruh penunjang daripada IPO ini baik dari sisi legal, hukum, pajak, itu sudah dibentuk dan sudah komunikasi secara intensif dan mendapatkan masukan-masukan yang baik dari BEI dan OJK,” ungkap pria yang akrab dengan sapaan Anin tersebut dalam public expose Selasa (13/12).
VKTR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan listrik. Kontan.co.id mencatat, VKTR telah menjalin kerja sama pengadaan proyek bus listrik dengan PT Transportasi Jakarta (Trans Jakarta) dan PT Mayasari Bakti. Baca Juga: Sambut Subsidi Kendaraan Listrik, VKTR Berencana Produksi Motor Elektrik Tahun Depan Kerja sama tersebut sejauh ini telah membuahkan hasil. Menurut Anin, VKTR telah memasok sebanyak 30 unit bus listrik untuk Trans Jakarta. Ke depan, VKTR bakal memasok tambahan 22 unit bus listrik lagi. Dari sisi kinerja keuangan, VKTR juga diklaim sudah membukukan omzet. Berdasarkan catatan manajemen, VKTR telah membukukan pendapatan lebih dari Rp 150 miliar di sembilan bulan pertama 2022. Selain DKI Jakarta, VKTR juga direncanakan menjajaki peluang pengembangan kendaraan listrik untuk penggunaan provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Fokus pengembangan kendaraan listrik VKTR, menurut Anin, masih akan berfokus pada segmen heavy mobility seperti bus dan truk dengan skema business-to-business (B2B). Namun, perusahaan juga tidak menutup kemungkinan akan merambah segmen B2C di masa mendatang. Belum ketahuan berapa berapa dana segar yang diincar maupun porsi kepemilikan saham VKTR yang ingin perusahaan lepas ke pasar modal. Anin juga tidak merinci seperti apa detail rencana timeline penahapan proses IPO VKTR ke depan. Namun, Anin memberi sinyal bahwa VKTR mungkin melantai di pasar model pada awal tahun 2023. Hal ini berdasar pada sejumlah pertimbangan, seperti misalnya perkembangan pandemi Covid-19 yang mereda hingga kemajuan proses restrukturisasi utang BNBR. Seperti diketahui, BNBR memang tengah fokus merampungkan program restrukturisasi utang perusahaan. Berdasarkan catatan perusahaan, BNBR telah merestrukturisasi utang hingga Rp 11,66 triliun sejak tahun 2016 lalu. Sepanjang kuartal IV 2022 - kuartal I 2023 ini, BNBR berfokus menyelesaikan restrukturisasi utang sekitar Rp 12 triliun. Baca Juga: Anak Usaha Bakrie & Brothers (BNBR) Bidik Penjualan 200 Unit Bus Listrik pada 2023