Bos BCA Sebut Kenaikan Bunga Acuan Berdampak Positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan berdampak positif. Alasannya, saat penurunan suku bunga acuan sebelumnya, BCA juga menurunkan bunga dana murahnya yakni tabungan dan giro.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menjelaskan, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) BCA sangat tinggi. Rasionya per Juni 2022 mencapai 81%, sedangkan deposito hanya 19%.

"Bunga tabungan BCA jujur saja hampir nol, karena nasabah kami sudah menikmati kemudahan tabungan BCA. Untuk Giro, satu dua nasabah masih kami berikan jasa giro dengan rata-rata 0,7%. Adapun bunga rata-rata deposito 1,9%. Sehingga kalau ditotal semua rate yang kita kasi rata-ratanya masih 0,1% atau paling tinggi itu 0,9%. Itulah cost of fund kami," ujar Jahja, Senin (22/8).


Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga, Sekjen Organda: Kian Membebani Pengusaha

Sementara likuiditas BCA masih sangat memadai dengan LDR 63%. Oleh karena itu, lanjut Jahja, BCA tidak akan serta merta menaikkan suku bunga deposito ketika pasar bunga deposito naik. Sehingga biaya dana atau cost of fund akan tetap bisa dipertahankan di level yang ada saat ini. 

Jika biaya dana tetap rendah maka permintaan kredit dipastikan akan semakin meningkat karena bunga kredit masih bisa dijaga. Di sisi lain, Jahja memperkirakan yield surat berharga negara (SBN) juga akan naik di pasar. Dengan begitu, dana BCA yang ditempatkan di SBN otomatis akan naik juga. 

Baca Juga: BI Dinilai Berpotensi Menaikkan Suku Bunga Lagi, Ini Sebabnya

"Apalagi perlu diingat, banyak kredit kita yang  menggunakan suku bunga Jibor plus misalnya, ini pun otomatif naik kalau Jibor naik. Jadi secara dasar, meskipun kita tidak lakukan kenaikan suku bunga kredit, seandainya saja ya, karena nantinya tetap tergantung pasar, pendapatan kami dari bunga kredit, SBR, FR yang kami beli, termasuk money market yang ditempatkan di BI akan mendorong income asset yield," kata Jahja. 

Jahja menambahkan, jika BCA tidak menaikkan bunga kredit pun, risiko BCA tidak bertambah, kecuali industri perbankan memang sudah menaikkan bunga secara bersamaan. Menurut dia, kenaikan bunga BI sebesar 50 bps-100 bps tidak akan terlalu berpengaruh ke kinerja BCA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati