Bos BI: Inflasi rendah jadi tanda permintaan belum meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan inflasi di Indonesia terlihat sudah mulai meningkat pada tahun 2021. Namun, pergerakannya cenderung masih tipis dan belum menyentuh level pra pandemi Covid-19. 

Inflasi yang rendah pun tak melulu baik. Pasalnya, berkaca dari kondisi saat ini, Bank Indonesia (BI) mengaku bahwa inflasi yang rendah merupakan tanda permintaan yang belum meningkat. 

“Mengenai inflasi, secara keseluruhan stabilitas moneter di bidang inflasi cukup baik meskipun kami memandang inflasi rendah menunjukkan permintaan belum meningkat,” jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada Komisi XI DPR RI, Senin (14/6). 


Namun, Bos BI ini kembali menambahkan bahwa inflasi yang rendah terkendali ini juga menjadi bukti konsistensi bank sentral dalam mengarahkan ekspektasi inflasi dan upaya stabilisasi nilai tukar. 

Baca Juga: BI akan minta desain acuan Central Bank Digital Currency di pertemuan G20

Pun, inflasi rendah sebagai tanda pasokan yang memadai memenuhi permintaan dan eratnya koordinasi pengendalian inflasi antara bank sentral dan pemerintah lewat Tim Pengendalian Inflasi (TPI) baik pusat maupun daerah.

Ke depan, BI tetap optimistis inflasi Indonesia sudah akan kembali ke kisaran sasaran BI yang sebesar 2% - 4% pada akhir tahun 2021. 

Sekedar mengingatkan, Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi pada bulan Mei 2021, mencapai 0,32% secara bulanan (mom). Ini membuat inflasi tahunan mencapai 1,68% yoy dan inflasi tahun kalender (Januari 2021-Mei 2021) sebesar 0,9% ytd.

Selanjutnya: Wall Street: Indeks S&P 500 dan Nasdaq capai rekor penutupan tertinggi baru lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari