KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level 18,18 per Juni 2021. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bilang posisi itu tidak jauh dengan posisi empat bank besar lainnya. Pada paruh pertama 2021, CAR Bank Mandiri (BMRI) di level 18,94%, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di posisi 19,63%, dan Bank Central Asia (BBCA) di level 25,33%. Kendati demikian, Royke menyatakan CAR bank bersandi saham BBNI itu memiliki rasio modal tier 1 yang lebih rendah di level 15,99%. “CAR BNI itu 18,18%, karena sebelumnya kami sudah issued sub debt. Tier 1 kami jauh di bawah peers. Sedangkan tiers 2 di level 2,91%. Sehingga kami membutuhkan tambahan modal. Juga sebagai antisipasi ketidakpastian global, pandemi, digitalisasi, dan kebijakan makro,” papar Royke di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI pada Kamis (9/9).
Bos BNI: Bila tak lakukan penguatan modal, rating BBNI bisa turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level 18,18 per Juni 2021. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bilang posisi itu tidak jauh dengan posisi empat bank besar lainnya. Pada paruh pertama 2021, CAR Bank Mandiri (BMRI) di level 18,94%, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di posisi 19,63%, dan Bank Central Asia (BBCA) di level 25,33%. Kendati demikian, Royke menyatakan CAR bank bersandi saham BBNI itu memiliki rasio modal tier 1 yang lebih rendah di level 15,99%. “CAR BNI itu 18,18%, karena sebelumnya kami sudah issued sub debt. Tier 1 kami jauh di bawah peers. Sedangkan tiers 2 di level 2,91%. Sehingga kami membutuhkan tambahan modal. Juga sebagai antisipasi ketidakpastian global, pandemi, digitalisasi, dan kebijakan makro,” papar Royke di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI pada Kamis (9/9).