JAKARTA. Polda Jawa Barat (Jabar) akhirnya menahan pengurus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada, Senin (23/6) malam. Penahanan ini menyebabkan proses perdamaian koperasi dengan nasabah koperasi ini terganjal. Alhasil, rencana pengembalian dana nasabah akan tersendat, bahkan terancam gagal. Tiga pengurus yang ditahan adalah Andianto Setiabudi, pendiri dan pengawas koperasi Cipaganti. Lalu, kakaknya, yakni Djulia Sri Rejeki dan istri Adianto, Yulinda Tjendrawati Setiawan, keduanya juga sebagai pengurus koperasi yang berdiri tahun 2002 itu. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul mengatakan, ketiga orang itu telah menjadi tersangka kasus penipuan dan penggelapan dana Koperasi Cipaganti milik 8.700 nasabah senilai Rp 3,2 triliun sejak tahun 2008 hingga 2014. Penahanan ini hasil tindak lanjut laporan enam orang korban penipuan. "Penyidik juga akan mengarahkan kasus ini ke Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), mengingat dana investasi dan penyertaan modal itu mencapai ratusan miliar hingga triliunan," ujar Martinus, Selasa (24/6).
Bos Cipaganti dibui, investor gigit jari
JAKARTA. Polda Jawa Barat (Jabar) akhirnya menahan pengurus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada, Senin (23/6) malam. Penahanan ini menyebabkan proses perdamaian koperasi dengan nasabah koperasi ini terganjal. Alhasil, rencana pengembalian dana nasabah akan tersendat, bahkan terancam gagal. Tiga pengurus yang ditahan adalah Andianto Setiabudi, pendiri dan pengawas koperasi Cipaganti. Lalu, kakaknya, yakni Djulia Sri Rejeki dan istri Adianto, Yulinda Tjendrawati Setiawan, keduanya juga sebagai pengurus koperasi yang berdiri tahun 2002 itu. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul mengatakan, ketiga orang itu telah menjadi tersangka kasus penipuan dan penggelapan dana Koperasi Cipaganti milik 8.700 nasabah senilai Rp 3,2 triliun sejak tahun 2008 hingga 2014. Penahanan ini hasil tindak lanjut laporan enam orang korban penipuan. "Penyidik juga akan mengarahkan kasus ini ke Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), mengingat dana investasi dan penyertaan modal itu mencapai ratusan miliar hingga triliunan," ujar Martinus, Selasa (24/6).