Bos Djarum Tambah Kepemilikan Saham, Cermati Rekomendasi Saham Sarana Menara (TOWR)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konglomerat Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono berencana menambah kepemilikannya di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Hal ini dilakukan melalui Penawaran Tender Sukarela (PTS) yang digelar oleh PT Dwimuria Investama Andalan.

Rencananya, Dwimuria Investama Andalan akan melakukan penawaran tender sukarela sebanyak-banyaknya 2.550.731.300 saham atau setara 5% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawarannya adalah sebesar Rp 1.300 per saham.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan mengatakan, penawaran tender sukarela yang dilakukan oleh Dwimuria Investama Andalan dapat menjadi sentimen positif bagi saham TOWR. Harga penawaran sebesar Rp 1.300 per saham juga menarik sekali.


Baca Juga: Sektor Menara Diprediksi Masih Tumbuh, Cermati Rekomendasi Saham TOWR, TBIG dan MTEL

Akan tetapi, porsi yang akan diambil alih hanya sedikit, yakni 5%. "Oleh sebab itu, sebagian investor bisa saja tertarik, sebagian lagi cenderung wait and see," kata Steven saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (13/7).

Lebih lanjut, menurut Steven, sentimen positif justru datang dari prospek TOWR itu sendiri, seiring dengan ketertarikan Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono untuk menambah kepemilikan di TOWR. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya menilai TOWR prospektif untuk ke depannya.

Sebagai informasi, perkiraan periode penawaran tender sukarela berlangsung pada 27 Juli sampai 25 Agustus 2022. Lalu, perkiraan tanggal pembayaran pada 6 September 2022.

Saat ini, Dwimuria Investama Andalan memiliki 100.000 saham TOWR. Jika saham yang ditawarkan dalam penawaran tender sukarela terserap semua, maka Dwimuria Investama Andalan akan memiliki 2.550.831.300 saham TOWR.

Baca Juga: Taipan Hartono Bersaudara Bakal Tambah Kepemilikan Saham di Sarana Menara (TOWR)

Saham-saham tersebut merupakan bagian dari portofolio investasi perusahaan. Nantinya, saham-saham itu akan dijual kembali karena Dwimuria Investama Andalan tidak memiliki rencana khusus di TOWR.

Steven mempertahankan rekomendasi buy untuk TOWR dengan target harga Rp 1.200 per saham. Rekomendasi buy disematkan karena masih ada potensi keuntungan dari target harga fundamental yang sudah dihitung.

Per Rabu (13/7), TOWR ditutup di harga Rp 1.150 per saham. Dengan begitu, masih ada potensi kenaikan 4,34% dari target harga yang ditetapkan Henan Putihrai Sekuritas.

Baca Juga: Kekayaan TP Rachmat Turun, Berikut 10 Harta Konglomerat Indonesia Pekan Ini

Sementara itu, secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, saham TOWR rawan terkoreksi dalam jangka pendek. Hal ini nampak dari pergerakan MACD dan Stochastic yang mulai melandai dan rawan deadcross. "Cermati support di Rp 1.035 dengan resistance Rp 1.200," kata Herditya.

Selama tidak menembus support, ada kemungkinan TOWR bisa lanjut naik ke level Rp 1.300-an. Untuk saat ini, Herditya menyarankan investor untuk buy on weakness TOWR terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli