SEJAK kecil cita-cita Adji Watono cuma satu yaitu ingin menjadi kaya. Cita-cita itu pula yang memicunya untuk merantau hingga ke Jerman. Meskipun di sana, Adji harus hidup dalam kesulitan. Cita-cita itu kini sudah tercapai dan ia ingin membagi pengalaman itu kepada generasi muda. Karena itu, ia sering ke kampus-kampus di Jawa untuk berbagi kisah hidupnya ke generasi muda. Kebetulan kisah hidupnya sudah dibukukan dengan judul Kisah Sukses Tukang Foto Menjadi Boss Advertising. Buku itu ditulis oleh mantan CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo. Di kampung halamannya di Kudus, di bekas rumah orang tuanya, Adji juga mendirikan sebuah kafe bernama Waroeng 27, tempat anak-anak muda bisa berkongko. Selain menjual aneka makanan dan minuman, di tempat ini dipajang berbagi kliping media yang menulis tentang kisah hidupnya. Selain itu juga disediakan bahan bacaan seperti buku dan majalah-majalah edisi terbaru. Sekali sebulan, Adji kembali ke kota kelahirannya itu.
Bos Dwi Sapta tebar virus sukses ke generasi muda
SEJAK kecil cita-cita Adji Watono cuma satu yaitu ingin menjadi kaya. Cita-cita itu pula yang memicunya untuk merantau hingga ke Jerman. Meskipun di sana, Adji harus hidup dalam kesulitan. Cita-cita itu kini sudah tercapai dan ia ingin membagi pengalaman itu kepada generasi muda. Karena itu, ia sering ke kampus-kampus di Jawa untuk berbagi kisah hidupnya ke generasi muda. Kebetulan kisah hidupnya sudah dibukukan dengan judul Kisah Sukses Tukang Foto Menjadi Boss Advertising. Buku itu ditulis oleh mantan CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo. Di kampung halamannya di Kudus, di bekas rumah orang tuanya, Adji juga mendirikan sebuah kafe bernama Waroeng 27, tempat anak-anak muda bisa berkongko. Selain menjual aneka makanan dan minuman, di tempat ini dipajang berbagi kliping media yang menulis tentang kisah hidupnya. Selain itu juga disediakan bahan bacaan seperti buku dan majalah-majalah edisi terbaru. Sekali sebulan, Adji kembali ke kota kelahirannya itu.