Bos Foxconn Terry Gou: Dewi laut menuntunku untuk maju jadi calon presiden Taiwan



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Miliarder yang merupakan pendiri raksasa elektronik Taiwan Foxconn Terry Gou telah mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri sebagai presiden negara tersebut. Gou menyebut keputusan tersebut didukung oleh dewi laut.

Dilansir dari BBC, Gou akan maju dalam pemilihan pendahuluan partai oposisi Kuomintang. Ia akan  mempromosikan kebijakan yang lebih bersahabat dengan China.

Gou mengatakan dewi laut Mazu mendorongnya untuk mempromosikan perdamaian di Selat Taiwan. Pemilihan presiden Taiwan sendiri dijadwalkan pada Januari 2020 di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing.


Jika miliarder teknologi tersebut dipilih sebagai kandidat Kuomintang, ini akan menimbulkan tantangan yang signifikan bagi Presiden Taiwan saat ini Tsai Ing-wen.

Gou sendiri merupakan salah satu orang terkaya di Taiwan. "Jika saya terpilih, saya akan mewakili Kuomintang dalam pemilihan presiden 2020. Jika saya tidak terpilih, itu berarti saya belum bekerja cukup keras," katanya. 

Sebelumnya di sebuah kuil populer di Taipei, Gou mengatakan kepada orang banyak bahwa dia telah menerima inspirasi ilahi untuk perjalanan politiknya. "Tiga hari yang lalu, dewi laut Mazu datang kepadaku dalam mimpi," katanya.

"Mazu tidak ingin masyarakat Taiwan menjadi begitu sulit. Mazu menyuruhku melakukan sesuatu," lanjut dia.

Gou juga mengatakan bahwa sang dewi telah mengasuhnya dari seorang anak menjadi seorang pria dewasa. "Aku putra baptis Mazu. Aku ingin berbuat lebih banyak untuk rakyat Taiwan. Aku pasti akan mengikuti instruksi Mazu," tegasnya.

Dewi laut Mazu sendiri secara luas disembah di China selatan dan juga negara-negara dengan komunitas Tao dan Buddha China yang besar seperti Taiwan, Malaysia, dan Vietnam. Ia dipercaya melindungi para nelayan dan pelaut.

Jika berhasil dalam upaya pemilihan presidennya, Gou diperkirakan akan mengambil pendekatan yang lebih bersahabat dengan Tiongkok daripada pemerintahan Presiden Tsai saat ini.

Tsai menjadi presiden wanita pertama Taiwan pada tahun 2016 sebagai ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) tradisional pro-kemerdekaan.

Editor: Tendi Mahadi