Bos JP Morgan: Krisis Perbankan AS Belum Berakhir



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Krisis yang dihadapi sistem perbankan AS belum berakhir. Demikian peringatan yang dikeluarkan oleh kepala bank terbesar di Amerika Serikat, JP Morgan.

Mengutip BBC, Jamie Dimon, kepala eksekutif JPMorgan Chase, menyampaikan komentarnya dalam sebuah surat tahunan kepada para pemegang saham hanya beberapa minggu setelah runtuhnya dua bank besar AS secara dramatis.

Dimon mengatakan, ia tidak memperkirakan gejolak ini akan mengarah pada krisis global seperti pada tahun 2008, dan mencatat bahwa krisis ini melibatkan lebih sedikit pemain dan lebih sedikit masalah.


Namun ia memperingatkan bahwa dampaknya akan tetap ada.

"Meskipun ini tidak seperti tahun 2008, tidak jelas kapan krisis saat ini akan berakhir," katanya. "Bahkan ketika krisis ini berlalu, akan ada dampaknya selama bertahun-tahun yang akan datang."

Dimon adalah seorang veteran Wall Street, yang memimpin JPMorgan melewati krisis keuangan 2008, ketika paparan kredit rumah yang buruk di AS menyebabkan masalah di seluruh sistem keuangan global.

Baca Juga: Pencairan Bank AS Mulai Melandai Pasca Kolaps Silicon Valley Bank

Dalam beberapa minggu terakhir, ia bekerja sama dengan para pejabat pemerintah untuk mengkoordinasikan rencana penyelamatan bank First Republic yang berbasis di California, yang juga berada di ambang kehancuran.

Dalam waktu dekat, ia mengatakan bahwa kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, serta pengambilalihan Credit Suisse yang terburu-buru di Eropa, telah memicu "banyak kegelisahan di pasar" dan kemungkinan besar akan mendorong para pemberi pinjaman untuk menarik diri dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi ekonomi.

Namun ia mengatakan bahwa tidak jelas apakah krisis ini akan mempengaruhi konsumen biasa di AS, yang merupakan pendorong utama ekonomi terbesar di dunia.

Baca Juga: Aturan Kendaraan Listrik di AS Diperketat, Insentif Bakal Berkurang

"Meskipun krisis saat ini telah mengekspos beberapa kelemahan dalam sistem, hal ini tidak boleh dianggap ... seperti yang kita alami pada tahun 2008," tulisnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie