KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Kepala NATO Mark Rutte mengatakan pada hari Sabtu (1/3/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy perlu menemukan cara untuk memulihkan hubungannya dengan Presiden AS Donald Trump setelah perselisihan mereka di pertemuan Gedung Putih pada hari Jumat (28/2/2025).

Reuters melaporkan, konfrontasi itu semakin memanas karena perbedaan visi tentang cara mengakhiri invasi Rusia yang telah berlangsung tiga tahun, dengan Zelenskiy mencari jaminan keamanan yang kuat dari pemerintahan Trump yang telah merangkul diplomasi dengan Rusia pimpinan Vladimir Putin.

Pertemuan itu, yang digambarkan Rutte sebagai hal yang "tidak menguntungkan", menjatuhkan hubungan antara Kyiv dan pendukung militer utamanya ke titik terendah.

Tugu Insurance Sabet Penghargaan The Best Emission Reduction Transparency Award 2025

"Saya berkata: Saya pikir Anda harus menemukan cara, Volodymyr yang terhormat, untuk memulihkan hubungan Anda dengan Donald Trump dan pemerintahan Amerika. Itu penting untuk ke depannya," kata Rutte kepada BBC, mengomentari panggilan teleponnya dengan Zelenskiy pada hari Jumat.

Rutte mengatakan dia memberi tahu Zelenskiy bahwa Ukraina benar-benar harus menghormati apa yang telah dilakukan Presiden Trump sejauh ini untuk negara tersebut. 

Baca Juga: Masih Ada Kemungkinan Ukraina Jadi Anggota NATO

Dia juga mengingatkan Zelenskiy bahwa Trump adalah orang yang menyediakan senjata anti-tank Javelin ke Ukraina pada tahun 2019 yang memungkinkan pasukan negara itu untuk melawan setelah invasi Rusia.

"Tanpa Javelin pada tahun 2022, saat serangan skala penuh dimulai, Ukraina tidak akan ada di mana-mana", kata Rutte. "Saya katakan kepadanya bahwa kita benar-benar harus memberikan penghargaan kepada Trump atas apa yang telah dilakukannya saat itu, apa yang telah dilakukan Amerika sejak saat itu, dan juga apa yang masih dilakukan Amerika."

Ketika ditanya tentang beberapa tuduhan yang dipertukarkan antara para pemimpin pada hari Jumat, kepala NATO menolak berkomentar secara rinci, dengan mengatakan bahwa AS sangat berinvestasi dalam aliansi militer tersebut, termasuk dalam klausul pertahanan bersama Pasal 5.

Rutte menyebut Trump sebagai teman tetapi tidak secara langsung menjawab pertanyaan tentang apakah Trump benar ketika ia menuduh Zelenskiy berjudi dengan Perang Dunia Ketiga, atau ketika ia mengatakan Zelenskiy perlu membuat kesepakatan atau AS akan "keluar".

"Saya benar-benar yakin bahwa AS ingin membawa Ukraina ke perdamaian yang langgeng ini...Dan jelas, yang mereka perlukan untuk mencapainya adalah memastikan bahwa kita semua akan bekerja sama dalam hal ini," katanya.

Tonton: Zelensky Siap Mundur Sebagai Presiden Asalkan Ukraina Jadi Anggota NATO

Ketika ditanya apakah sekutu NATO akan mampu mengisi kekosongan tersebut jika AS menarik dukungan militernya dari Ukraina, Rutte menjawab: 

"Mari kita melangkah maju melampaui pertanyaan ini. Sangat penting bagi kita semua untuk tetap bersatu dalam hal ini - AS, Ukraina, Eropa, bahwa kita ingin membawa Ukraina menuju perdamaian, inilah yang diperjuangkan Presiden Trump, apa yang kita semua perjuangkan."