KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia diakui masih menemui sejumlah hambatan. PT Pertamina tercatat bakal mengalokasikan sekitar US$ 8 miliar untuk pengembangan energi bersih pada kurun 2020 hingga 2024 mendatang. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, salah satu fokus pengembangan EBT ke depan yakni melalui panas bumi. Pertamina pun menargetkan pada 2026 nanti kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang dioperasikan mencapai 1.128 Mega Watt (MW). Nicke mengungkapkan dalam dua hingga tiga tahun terakhir, pengembangan panas bumi diakui cukup lamban. Faktor keekonomian dinilai masih menjadi soal. "Perlu ada terobosan direvisi Perpres yang akan segera diluncurkan agar potensi bisa kita kembangkan," kata Nicke dalam Gelaran Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7).
Bos Pertamina dan Medco ungkap hambatan pengembangan EBT saat ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia diakui masih menemui sejumlah hambatan. PT Pertamina tercatat bakal mengalokasikan sekitar US$ 8 miliar untuk pengembangan energi bersih pada kurun 2020 hingga 2024 mendatang. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, salah satu fokus pengembangan EBT ke depan yakni melalui panas bumi. Pertamina pun menargetkan pada 2026 nanti kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang dioperasikan mencapai 1.128 Mega Watt (MW). Nicke mengungkapkan dalam dua hingga tiga tahun terakhir, pengembangan panas bumi diakui cukup lamban. Faktor keekonomian dinilai masih menjadi soal. "Perlu ada terobosan direvisi Perpres yang akan segera diluncurkan agar potensi bisa kita kembangkan," kata Nicke dalam Gelaran Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7).