Bos SMDR Beberkan Alasan Kinerja Kuartal I 2023 Lebih Rendah Dibanding Tahun Lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mencatatkan kinerja keuangan yang menurun di sepanjang kuartal I 2023 jika dibandingkan dengan kuartal I 2022. Namun, manajemen SMDR tetap optimistis melihat prospek bisnis di tahun ini karena ada sejumlah katalis positif yang akan mendukung agenda bisnisnya. 

Direktur Utama SMDR, Bani Maulana Mulia menjelaskan berdasarkan perkembangan terakhir mengenai kinerja Perusahaan di kuartal I 2023, pendapatan SMDR senilai US$ 207,7 juta atau turun 17% YoY dari sebelumnya US$ 250 juta di kuartal I 2022. 

Sejalan dengan itu, EBITDA yang dibukukan pada kuartal I 2023 turun 37% menjadi US$ 75,4 juta dari sebelumnya US$ 119,6 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba usaha turun menjadi US$ 42 juta dan laba bersih juga melandai 53% YoY menjadi US$ 27,4 juta. 


Baca Juga: Samudera Indonesia Terus Tambah Kapal Baru, Begini Realisasinya Hingga Saat Ini

“Pencapaian ini meski lebih rendah, namun tetap tetap wajar karena di 2022 ada kondisi yang extraordinary atau di luar dari biasanya karena pandemi Covid-19 yang saat ini sudah terlewati dan berakhir,” jelasnya dalam konferensi pers kinerja kuartal I 2023, Selasa (2/5). 

Meski demikian, Bani mengatakan, kinerja yang diraih pada kuartal I 2023 ini lebih baik dibandingkan kuartal I 2021 dan di tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran pendapatan SMDR di kuartal I 2023 jika dibandingkan dengan kuartal I 2021 mengalami peningkatan hingga 63% begitu juga dengan laba yang tumbuh 13,3%. 

“Perusahaan sangat optimistis dan bersyukur bahwa kinerja kita di 2023 tetap kuat dan menunjukkan hasil yang sangat baik,” ujarnya. 

Bani juga mengemukakan, saat ini Samudera Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan yang lebih sehat dan kuat dengan posisi neraca keuangan yang makin baik. 

Di kuartal I 2023 pihaknya membukukan kas dan setara kas senilai US$ 480 juta atau tumbuh 68% YoY di mana pada kuartal I 2022 senilai US$ 285,7 juta. 

Kemudian aset lancar tumbuh 32% YoY menjadi US$ 690,5 juta. Hutang jangka pendek turun 1% YoY menjadi US$ 19,2 juta dan hutang jangka panjang mengalami kenaikan 22% YoY menjadi US$ 143,6 juta. 

Adapun jumlah ekuitas di akhir Maret 2023 senilai US$ 649,9 juta atau tumbuh 48% YoY dari sebelumnya US$ 470,5 juta di kuartal I 2022. 

 
SMDR Chart by TradingView

Sehingga total aset Samudera Indonesia di tiga bulan pertama tahun ini senilai US$ 1,23 miliar atau tumbuh 34% YoY dari sebelumnya US$ 923,4 juta di kuartal I 2022. 

Di sepanjang tahun ini ada sejumlah katalis positif yang akan menjadi angin segar bagi kinerja SMDR. Bani menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat baik dan minim terkena dampak resesi global. 

Kemudian biaya ongkos angkut (freight rate) di sisa tahun ini menjanjikan karena di awal tahun ini menunjukkan hasil yang baik. Pihaknya optimistis, sampai dengan akhir 2023 ada kemungkinan tren ongkos angkut bergerak naik dan lebih baik lagi. 

Tidak hanya itu, semakin bergairahnya aktivitas pertambangan baik itu batubara dan mineral juga menjadi katalis positif bagi Samudera Indonesia di sepanjang tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .