Bos SoftBank mengaku menyesal telah berinvestasi di WeWork



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO SoftBank Masayoshi Son mengaku menyesal telah berinvestasi senilai US$ 18,5 miliar atau ekuivalen Rp 272 triliun di perusahaan pengelola co-working, WeWork. 

Dia mengungkapkan penyesalannya saat mengetahui nilai valuasi saham perusahaan yang pernah dipimpin oleh Adam Neumann ini anjlok. "Ini adalah kebodohan saya untuk berinvestasi di WeWork. Saya salah," ungkap Son seperti dikutip dari Business Insider Singapore, Kamis (31/5). 

Baca Juga: Kasus corona lampaui angka 5 juta, infeksi di Amerika Latin melonjak


Diketahui, nilai valuasi saham WeWork hanya mencatatkan angka sebesar US$ 2,9 miliar atau sekitar 42,6 triliun. Sedangkan tahun lalu, WeWork mengklaim nilai valuasinya menyentuh angka 47 miliar dollar AS atau setara Rp 672 triliun.  

Artinya, angka tersebut menyumbang hanya sekitar 5% dibanding yang diklaim WeWork pada Tahun 2019 lalu. 

Terkait pernyataan Son, pihak WeWork belum memberikan tanggapan apa pun. Sebelumnya, WeWork pernah menjadi anak emas perusahaan telekomunikasi raksasa asal Jepang tersebut. 

Namun, WeWork mengalami kesulitan keuangan setelah batal melakukan upaya penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun lalu. 

Baca Juga: Senat AS loloskan RUU yang bisa membuat perusahaan China ditendang dari bursa saham

SoftBank kemudian melaporkan kerugian bersih tahun fiskal 2019 sebesar US$ 8,9 miliar atau sekitar Rp 132 triliun. Kerugian tersebut pertama kalinya terjadi dalam sejarah perusahaan selama 15 tahun terakhir. 

Pandemi Covid-19 kemungkinan dapat terus menghancurkan taruhan terbesar SoftBank. Sebagai informasi, SoftBank telah mendukung beberapa perusahaan yakni, OYO, Uber, Zume, dan WeWork. 

Tersebab Corona, perusahaan yang disokong SoftBank telah merasionalisasi lebih dari 8.000 karyawan sejak Januari lalu. (Suhaiela Bahfein)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "CEO SoftBank Menyesal Telah Berinvestasi di WeWork"

Editor: Tendi Mahadi