Bosan demo, mahasiswa tolak BBM naik lewat diskusi



JAKARTA. Aksi penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh para mahasiswa terus berlangsung. Mahasiswa menilai jika langkah kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah tidak pro terhadap rakyat kecil.

Untuk menyuarakan penolakannya itu, kali ini mahasiswa yang tergabung dari beberapa aliansi seluruh kampus di Indonesia ini tidak akan berdemo di jalanan, melainkan akan menggelar acara diskusi dan konsolidasi.

Rencananya acara diskusi tersebut akan bakal digelar di Galeri Cafe, Jalan Cikini Raya, No. 73, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, hari ini Rabu (19/11).


"Intinya kami menuntut pemerintahan Jokowi-JK menurunkan harga BBM. Dan turunkan harga-harga untuk menyelamatkan industri nasional," begitu poin tuntutan mahasiswa dalam keterangannya, Rabu (19/11).

Selain itu, mereka juga meminta Presiden Jokowi memecat menteri yang terkena tanda merah dari KPK. Pasalnya para pembantu bermasalah inilah yang menginginkan kenaikan terhadap bahan bakar fossil di Indonesia.

"Pecat menteri stabilo merah KPK yang mendorong kenaikan harga BBM, yakni Rini Soemarno, Sudirman Said, Sofyan Djalil," ujarnya.

Untuk diketahui, acara tersebut akan dihadiri pembicara, Edi Burmansyah - Ekonom Resistance and Alternative to Globalization (RAG), Taufan Putra Revolusi - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Patriot Muslim. Pandu Budaya FIB Universitas Indonesia (PANDA FIB UI), Adi Baiquni - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Mulyadin Permana - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Selain itu juga ada Diki Saefurohman - Badan Eksekutif Mahasiswa se Indonesia (BEM SI), Wara Bima - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Wildan Akbar - Front Aksi Mahasiswa Universitas Indonesia (FAM UI), Vredo Putra Pairus - Front Aksi Mahasiswa Banten (FAM Banten), Aril Wahyu Pratama - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Jawa Barat (Aliansi BEM Jabar), Rio Kembara - Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan