Bosowa aktifkan kembali satu pabrik di Sulsel



KONTAN.CO.ID - Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) sampai dengan Juli 2017 penjualan semen nasional meningkat 5%, dari 32,98 juta ton menjadi 34,63 juta ton. Melihat kondisi ini menyebabkan PT Semen Bosowa Berau mengaktifkan lagi satu pabriknya yang sempat berhenti produksi. "Pabrik lama di Maros sempat dinonaktifkan, semester ini sudah berjalan kembali," ujar Rachmat Kaimuddin, Managing Director PT Semen Bosowa Berau ditemui di kantornya (18/8). Pabrik yang diaktifkan tersebut spesialisasinya ialah clinker dan mulai beroperasi lagi semester dua tahun ini. Sekedar informasi, Bosowa memiliki empat pabrik. Satu pabrik di Batam mempunyai kapasitas produksi 1,2 juta ton semen per tahun. Lalu, satu pabrik lagi di Banyuwangi yang punya kapasitas 1,8 juta ton semen per tahun. Sementara di Maros (Sulawesi Selatan), ada dua pabrik yakni pabrik clinker dengan kapasitas produksi 4 juta ton per tahun. Serta pabrik semen 4,2 juta ton per tahun. Sehingga untuk semen saja, Bosowa mempunyai total kapasitas 7,2 juta ton per tahunnya. Namun sampai saat ini utilisasinya belum seratus persen. Rachmat enggan merincinya, ketika ditanya apakah sampai 60% beliau menjawab, "Masih belum sampai (utilisasinya) angka itu," katanya. Sampai sekarang nilai investasi Bosowa untuk semen sudah mencapai US$ 1 miliar. Yang jelas pengaktifan pabrik clinker yang lama tersebut akan digunakan untuk menunjang ekspor. Sebelumnya, Rachmat mengakui Bosowa belum meladeni pasar luar negeri. "Tapi kemarin sudah ada pihak dari Jepang, pemain yang cukup besar, yang melihat produk kami dan tertarik," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina