Bosowa bikin semen khusus



JAKARTA. Proyek infrastruktur yang makin marak membuat PT Semen Bosowa Maros berencana membangun pabrik untuk produk semen khusus alias special blended cement di semester pertama tahun ini. Meski belum mengetahui secara persis pasar semen khusus ini, Erwin Aksa, Chief Executive Officer Semen Bosowa Maros yakin, produk baru ini bisa terserap pasar.

Sebab, semen khusus ini punya keunggulan ketimbang semen biasa. Salah satunya adalah mempunyai tingkat kekuatan yang lebih tinggi ketimbang semen biasa. "Produk semacam blended cement," kata Erwin kepada KONTAN, Senin (11/3).

Semen jenis baru ini, kata Erwin, menggunakan slag sebagai salah satu bahan baku utama. Slag merupakan produk sampingan yang diproduksi produsen baja.


Makanya, pabrik semen khusus Bosowa ini akan berada di Cilegon, daerah tempat beberapa perusahaan baja ternama, seperti PT Krakatau Steel, berada. Bosowa akna memperoleh pasokan bahan baku slag dari PT Krakatau Posco. Saat ini, pembangunan pabrik perusahaan patungan Krakatau Steel dan Posco Korea ini sudah mencapai 70% dan siap beroperasi 2014.

Beberapa negara, seperti Singapura dan Jepang juga sudah jamak memakai produk semen khusus ini. Mereka memakai produk ini untuk proyek infrastruktur serta properti dalam skala besar.

Namun, saat ini, proyek infrastruktur atau properti di Indonesia, menurut Erwin, masih jarang menggunakan semen jenis ini. Karena itu, saat ini, ia belum bisa menyebutkan kalkulasi pasar yang bisa diraup Bosowa.

Meski begitu, Erwin yakin, prospek pasar produk semen yang masuk kategori unggulan ini punya cukup positif di dalam negeri. Langkah ini sejalan dengan rencana pemerintah maupun swasta menggalakkan berbagai proyek infrastruktur dan properti skala besar. "Saat ini, pasarnya saya belum tahu. Tapi ke depannya, mass project di Indonesia semakin nyata," ujarnya.

Tak heran bila Erwin akan mengalokasikan seluruh dari kapasitas produksi dari pabrik ini yang mencapai 1,2 juta ton semen khusus per tahun bagi pasar domestik.

Sayang, Erwin masih belum mau menyebutkan nilai investasi yang diperlukan Bosowa untuk membangun pabrik tersebut. Yang jelas, pembangunan pabrik ini ditargetkan bisa selesai paling lambat akhir tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon