JAKARTA. Grup Bosowa kian agresif mengembangkan bisnis jasa keuangan. Bosowa Capital sudah menyiapkan dana investasi untuk mengembangkan sektor ini. "Total investasi yang kami siapkan US$ 100 juta," ucap Sadikin Aksa, Managing Director Bosowa, sekaligus CEO bisnis otomotif, jasa keuangan, dan media Bosowa awal bulan ini. Bosowa akan menggunakan dana itu untuk menambah modal hingga mengakuisisi perusahaan keuangan. Awal Agustus ini, Bosowa resmi merilis Bosowa Sekuritas dan meningkatkan modal perusahaan ini menjadi Rp 90 miliar. Mereka berencana meningkatkan modal sekuritas ini hingga Rp 100 miliar.
Bisnis Bosowa Sekuritas juga akan dikembangkan. Saat ini, perusahaan ini masih mengandalkan pendapatan perantara perdagangan atau brokerage. Selanjutnya, mereka akan mengembangkan bisnis penjaminan emisi atau underwriting. Bosowa Sekuritas masih mempersiapkan tenaga kerja sebelum mengajukan izin pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan bisnis underwriting. Sadikin menjelaskan, Bosowa juga siap menyuntikkan modal Rp 50 miliar guna mendukung bisnis penjaminan emisi ini. Fokus Indonesia Timur Bosowa juga berencana mendirikan perusahaan Manajemen Investasi (MI). Namun, kemungkinan, rencana ini baru mulai dikaji awal tahun depan. Bosowa berencana mengakuisisi perusahaan MI yang sudah ada. Sadikin bilang, sudah ada dua hingga tiga MI yang menawarkan diri untuk diakuisisi. Namun, dia masih menutup nama-nama MI tersebut. Jimmy Sugiarto, Direktur Utama Bosowa Sekuritas, menyambut baik niat Grup Bosowa. "Apalagi dengan sinergi dan integrasi di antara perusahaan sektor keuangan Bosowa, daya saing kami akan semakin kuat," katanya. Sekuritas yang akan fokus pada pengembangan pasar modal di Kawasan Timur Indonesia ini memiliki 100 nasabah dengan total transaksi Rp 5,17 triliun selama semester I-2013. Sedangkan laba Bosowa Sekuritas di periode yang sama Rp 4 miliar. Selain di Makassar dan Jakarta, Bosowa Sekuritas segera membuka cabang di Surabaya.
Erwin Aksa, pucuk pimpinan bisnis Bosowa menjelaskan, grup Bosowa telah masuk ke bisnis keuangan sejak sepuluh tahun lalu. Kini, bisnis keuangan milik grup ini mencakup PT Asuransi Bosowa Periskop, PT Bosowa Multi Finance, PT Sadira Finance, PT BPRS Dana Moneter, dan PT Bank Kesawan Tbk. Belum lama ini, Bosowa juga membeli 1,1 miliar atau 15% saham Bank Bukopin. "Pada intinya, pelayanan jasa keuangan sangat penting. Terutama untuk mengembangkan jaringan di kawasan Indonesia Timur," tutur Erwin. Tak tanggung-tanggung, Bosowa juga sekaligus ingin memiliki bisnis asuransi jiwa. Namun, mereka masih akan menunggu undang-undang asuransi yang baru. "Skemanya bisa akuisisi, mendirikan sendiri, atau melalui Bukopin," ujar Sadikin. Jika semua rencana terealisasi, nilai aset grup jasa keuangan Bosowa yang saat ini menyentuh hampir Rp 3 triliun berpeluang meningkat 2-3 kali lipat dalam lima tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie