Bosowa Kawal Rights Issue META



JAKARTA. Grup Bosowa menjamin rencana penerbitan saham baru atau rights issue PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berjalan lancar. Selaku pemegang mayoritas saham perusahaan konstruksi itu, Bosowa bersedia menjadi pembeli siaga alias standby buyer rights issue.


Sebagai bentuk komitmen tersebut, Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa mengaku, pihaknya akan mengalokasikan dana hingga Rp 400 miliar. "Kami sudah siap menjadi penjamin rights issue META," katanya kepada KONTAN, dua hari lalu.

Bosowa turun tangan lantaran PT Leyand International (LAPD), yang semula menyatakan siap jadi pembeli siaga rights issue META, belakangan malah mundur. Menurut Erwin, META adalah aset penting bagi Bosowa. Otomatis, mereka akan mengawal aksi korporasi anak perusahaannya tersebut.

Direktur Utama META Muhammad Ramdani Basri optimistis bisa merealisasikan rencana rights issue itu. Bahkan, dia mengatakan, ada beberapa pihak yang sudah menyatakan minatnya menggantikan posisi Leyand sebagai pembeli siaga. Namun Muhammad Ramdani belum mau mengungkapkan identitas para peminat tersebut.

META berniat melego saham baru demi mendapatkan dana sebesar Rp 485,77 miliar. Sekitar 45% atau setara Rp 218,60 miliar dari dana hasil rights issue tersebut akan dipergunakan untuk membiayai akuisisi PT Margautama Nusantara.

META juga menganggarkan 41% dana rights issue untuk pelunasan utang anak usahanya kepada PT Bank Mega Tbk. Sedangkan sisanya akan dipergunakan sebagai modal kerja perusahaan.

Per 31 Oktober 2009 lalu, PT Bosowa Trading Internasional menggenggam 56,46% saham dan jadi pemegang saham pengendali META.

Pihak lain yang menjadi pemegang saham perusahaan operator jalan tol ini adalah PT Panin Life Tbk yang menggenggam 8,82% saham, dan Amari Capital Investment Corp yang menguasai 5,17% saham. Sementara masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5%, mengempit sebanyak 29,55% saham META.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan