Bosowa Semen yakin kinerja pasar semen bakal meningkat di semester II 2021



KONTAN.CO.ID - MAROS. PT Semen Bosowa Maros optimistis pertumbuhan pasar semen di semester II-2021 akan meningkat seiring pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Hal ini dibarengi dengan meningkatnya penjualan di kuartal kedua yang mengalami pergerakan yang sedikit membaik.

Direktur Komersial Bosowa Semen Ismail Iskandar mengatakan, meski permintaan semen di area Sulawesi Selatan membaik, namun memasuki Juli 2021 kendala kembali terjadi. “Pemberlakuan PPKM berdampak signifikan terhadap pasar, sehingga proyek bangunan fisik dibatasi. Selain itu, tenaga kerja dan jam operasional pekerja juga dibatasi,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (6/8).

Kendati begitu, ia berharap di semester II-2021 angka Covid-19 mulai menurun sehingga kebijakan pemerintah mulai bergerak lagi. Hal ini juga didasari oleh tren di semester dua setiap tahunnya, di mana hasilnya menunjukkan peningkatan. Terlebih lagi, hal ini didukung oleh cuaca yang dapat menunjang pembangunan.


Baca Juga: Moncer, Semen Baturaja (SMBR) sukses cetak laba bersih Rp 2,65 miliar di semester I

Tantangan pun belum berakhir, karena adanya kenaikan bahan baku semen utamanya batu bara yang jelas berpengaruh ke pasar. Bosowa Semen lantas harus mengatur kembali portofolio penjualan, mengaktifkan kembali program penjualan di sektor retail, serta membuka daerah-daerah baru yang berpotensi serta memaksimalkan potensi ekspor semen.

Melihat kondisi ini, Marketing Division Head Bosowa Semen Nur Alamsyah berharap agar pemerintah tidak lagi mengeluarkan izin pabrik semen baru di Indonesia. Sebab, pabrikan semen yang telah ada sudah kelebihan pasokan (over supply).

Ia berharap pemerintah menyikapi hal ini dengan menghentikan penerbitan izin pendirian pabrik baru, khususnya industri dari luar. Tujuannya untuk menumbuhkan investasi di bidang industri semen.

Di sisi lain, menurut catatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen untuk kebutuhan infrastruktur dan proyek strategis mulai bergerak per Juni 2021.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan, lambatnya konsumsi bidang infrastruktur membuat konsumsi semen di sektor tersebut susut 1,6% secara tahunan pada semester I-2021 menjadi 6,22 juta ton. “Sementara itu, konsumsi semen untuk properti naik 10% ke level 22,7 juta ton,” imbuh dia.

Sebaliknya di bulan Juni 2021, kebutuhan proyek infrastruktur dan proyek strategis sudah melonjak 24%, sedangkan properti 12%. Hal ini menunjukkan program infrastruktur pemerintah sudah mulai berjalan.

Widodo mencatat, konsumsi semen di Sulawesi mengalami pertumbuhan tertinggi atau mencapai 61% menjadi 540.440 ton. Semua wilayah menunjukkan konsumsi positif dibandingkan dengan Juni tahun lalu.

Pertumbuhan positif yang merata itu membuat konsumsi semen nasional per Juni 2021 tumbuh 13,8% menjadi 5,55 juta ton. Alhasil, total konsumsi semen di dalam negeri pada semester I-2021 telah mencapai 29 juta ton atau naik 7,3% secara tahunan.

Selanjutnya: Semen Indonesia (SMGR) berhasil catatkan kinerja apik sepanjang semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat