BP Indonesia pasok listrik ke PLN selama 20 tahun



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara dan British Petroleum Indonesia (BP) saat ini telah berhasil memasok transmisi listrik ke Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Aliran listrik sebesar ini berasal dari kilang gas alam cair (liquid natural gas/ LNG) Tangguh yang beroperasi di Teluk Bintuni, yang juga berlokasi di Papua Barat.

Nur Pamudji, Direktur Utama PLN menyampaikan listrik yang dialirkan sebesar 4 megawatt (MW) ini merupakan tahap awalnya saja dari rencana pengaliran listrik ke wilayah lain juga. "Uji coba ini sudah sejak 5 Februari 2014 lalu, dan hari ini sudah resmi didistribusikan, jadi elektrifikasi listrik di Papua akan terus meningkat, " kata Nur, Senin (17/2).

Asal tahu saja, saat rapat hasil kinerja PLN pekan lalu (10/2), Nur melaporkan kepada Anggota Komisi VII bahwa elektrifikasi Papua Barat pada tahun 2013 lalu sebesar 75,5% dan di tahun 2014 mendatang akan ditargetkan menjadi 79%.


Pengaliran listrik ke Kabupaten Teluk Bintuni sendiri juga dilakukan secara bertahap dari 5 Februari lalu. Mulai dari pengaliran 1,8 MW, kemudian bertahap hingga mencapai beban puncak sebesar 2,4 MW. Dan terakhir, naik drastis untuk menopang beban puncak hingga 4 MW.

Sementara itu, William Lin, BP Regional President Asia Pasific bilang pasokan listrik dari Tangguh LNG ke Kota Bintuni merupakan hal pertama bagi BP dalam memasok listrik untuk jangka panjang yakni 20 tahun. "Di tahun mendatang, semoga bukan hanya Bintuni saja, tapi kota-kota lain di sekitar Teluk Bintuni yang menikmati listrik, " kata William.

Pengaliran listrik tersebut juga merupakan rencana pemerintah daerah Kabuptaen Teluk Bintuni dan Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B).

Perjanjian penyaluran dan pengambilan tenaga listrik (SOA) telah ditandatangani antara BP dan PLN pada 3 Desember 2013 yang mana menyebutkan bahwa BP akan memasok 4MW listrik kepada PLN selama 20 tahun untuk dijual dan didistribusikan kepada masyarakat di Teluk Bintuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan