BP Jamsostek diminta jual saham SIMP GIAA KRAS AALI LSIP ITMG, investor harus apa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atawa BP Jamsostek diminta menjual sejumlah saham yang dikoleksi melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Setidaknya ada enam saham yang diminta untuk dilepas BPT Jamsostek. Apa yang harus dilakukan investor ritel jika BP Jamsostem menjual saham-saham tersebut.

Permintaan penjualan saham tersebut rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setelah melakukan audit BP Jamsostek pada semester II 2020.  BPK dalam laporan ikhtisar hasil pemeriksaan (IHPS) Semester II 2020 meminta BPJS Ketenagakerjaan atawa BP Jamsostek membuat mekanisme cut loss secara jelas dan tegas pada investasi saham dan reksadana.  

BPK menyarankan BP Jamsostek mempertimbangkan melakukan take profit atau cut loss pada saham-saham yang tidak ditransaksikan. Saham yang harus dijual BP Jamsostek antara lain saham Salim Ivomas Pratama (SIMP), Karakatau Steel (KRAS), Garuda Indonesia (GIAA), Astra Agro Lestari (AALI), London Sumatera Indonesia (LSIP), dan Indo Tambangraya Megah (ITMG).


Selain itu, BPJS diminta melakukan rekomposisi kepemilikan reksadana guna mengantisipasi terjadinya ketidakstabilan kondisi pasar dengan mempertimbangkan risiko dan hasil investasi yang lebih optimal.

Baca Juga: Diminta BPK cut loss saham, ini tanggapan BPJS Ketenagakerjaan

"Kemudian menyusun dan menerapkan langkah-langkah pemulihan unrealized loss secara rinci dan tidak hanya menggantungkan pada faktor uncontrollable seperti IHSG serta memulihkan likuiditas dan solvabilitas program JHT minimal pada angka 100%," ungkap BPK. 

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mencermati, hal tersebut dapat meningkatkan volume penjualan serta menjadi sentimen pemberat untuk pergerakan harga sahamnya. Akan tetapi, seberapa signifikan dampaknya tergantung dari banyaknya saham yang dilepas. 

Secara fundamental Wawan melihat, beberapa saham memang mengalami kerugian bahkan penurunan penjualan. Akan tetapi menurutnya, selama bisnis yang dikerjakan masih berjalan, potensi kenaikan harga saham sebenarnya selalu ada.

Sepengamatannya, saham batubara seperti ITMG dan saham-saham sawit seperti LSIP, AALI, dan SIMP berpotensi mencetak kenaikan, Mengingat harga batubara dan sawit cenderung mengalami perbaikan. " Terutama nanti setelah pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi," ungkap Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (24/6). 

Baca Juga: BPK minta BP Jamsostek jual enam saham ini

Editor: Adi Wikanto