BP Migas andalkan tambahan produksi migas dari 10 POD yang disetujui



JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengandalkan penambahan produksi minyak dan gas bumi kepada 10 rencana pengembangan atau plan of development (pod) blok migas yang diajukan oleh kontraktor kontrak kerjasama (kkks). Ke 10 pod tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari BP Migas yang akan menghasilkan produksi minyak sebesar 24,48 juta barel. Sedangkan untuk produksi gas bakal mencapai 1.405 juta kaki kubik (billion cubic feet/bcf).“Paling cepat bulan Mei sudah ada yang mulai produksi,” ujar Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas, Elan Biantoro kepada KONTAN, Kamis (7/4).Adapun ke-10 yang sudah persetujuan dari BP Migas di antaranya adalah Husky Oil, PearlOil, Premier Oil Natuna Sea Bv, Santos (Sampang) Pty Ltd, Pertamina Hulu Energi ONWJ, Total EP Indonesie, Conoco Philips South Jambi B Ltd, Premier Oil Sea BV, JOB Pertamina-Mesdco EP Tomori Sulawesi, dan PT Sele Raya Merangin Dua.Beberapa wilayah kerja pertambangan migas yang disetujui adalah Madura Strait dengan jumlah produksi minyak bumi 18,73 juta barel dan gas 442,65 juta kaki kubik, Sebuku dengan jumlah produksi gas 214,9 juta kaki kubik, Natuna Sea Block A memiliki potensi produksi gas 344,93 juta kaki kubik, dan Sampang dengan produksi minyak 0,26 juta barel dan gas 92,08-juta kaki kubik.Tahun lalu, BP Migas menyetujui 27 PoD blok migas dengan total produksi minyak 51,06 juta barel dan gas 903,8 juta kaki kubik. Pada tahun lalu, Indonesia juga menemukan penemuan cadangan baru sebesar 230 juta barel oil (mmbo) dan 2,8 miliar kaki kubik gas (tsdcf). Penemuan cadangan baru ini berasal dari Seleraya Merangin, Petrochina Jabung, CPI, SPE West Kampar, Pertamina EP, JOB Pertamina-Petrohina East Java, Petrochina Kepala Burung, ENI Muara Bakau dan Anadarko-Nunukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini