BP Migas : Lifting minyak sulit jika harus mencapai target



JAKARTA. Kepala BP Migas R. Priyono memastikan bahwa realisasi lifting minyak pada 2011 yang dipatok sebesar 970.000 barel per hari (bph), sulit mencapai target. Pasalnya, produksi minyak dan konsentrat hingga 30 Juni 2011 rata-rata hanya mencapai 904.365 bph atau sebesar 93,2% dari target APBN sebesar 970.000 bph. "Dari awal kami menyadari memang bukan pekerjaan ringan merealisasikan target lifting minyak yang ditetapkan, melihat realisasi teknik di lapangan pada akhir tahun 2010, masih sangat mempengaruhi kondisi pada 2011," katanya, di Gedung DPR-RI, Rabu (6/7). Menurutnya, penurunan target tersebut diakibatkan adanya beberapa kontraktor migas yang tidak bisa meningkatkan produksinya sampai dengan beberapa waktu ke depan. "Dari hasil evaluasi, pada produksi minyak 30 April 2011, sebetulnya masih bisa beri harapan pencapaian maksimal 945.000 bph. Dengan catatan perlu ada kesempatan pengembangan yang dapat direalisasikan secara maksimal. Per 30 April 2011 menunjukkan kesempatan tingkatan produksi jika optimal, ini terlihat dari adanya 26 kegiatan pendukung dari kontraktor," bebernya. Ia menuturkan, hingga 5 Juli 2011 lifting minyak hanya mencapai 885.525 bph. Hal ini, katanya, dikarenakan adanya perawatan rutin di Total imunisi yang mengakibatkan ditutupnya sumur, yang pada akhirnya mengakibatkan produksi minyak turun sebesar 25.000 bph - 30.000 bph. "Secara barel ekuivalen produksi 2011 masih belum dapat melampaui kinerja tahun-tahun sebelumnya, ini lebih disebabkan turunnya produksi minyak dan gas," tegasnya. Ia menilai, produksi secara maksimum bisa terkejar hingga 945.000 bph, asalkan ada kebijakan-kebijakan baru yang bisa diraih. Namun, mengingat pada akhir Juni 2011 terdapat beberapa proyek yang terlambat, maka mengakibatkan beberapa produksi minyak yang belum tertanggulangi. "Berdasarkan akhir Juni 2011, produksi minyak optimum hanya tercapai 920.000 bph untuk prognosa di 2011. Ini memang bukan yang diinginkan, tapi ada kenyataan teknis yang perlu dihadapi bersama," ujarnya. Dengan demikian, ia mengatakan target pesimistis rata-rata produksi minyak sampai akhir 2011 hanya mencapai 920.000 bph. Hal ini, tercatat menurun jauh dari target pencapaian produksi minyak 2011 sebesar 970.000 bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: