JAKARTA. Demi mengejar target produksi minyak nasional, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) meminta PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menaikan target produksi dari 330.000 barel per hari (bph) menjadi 350.000 bph. Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum BP Migas, Lambok Hutauruk menyebutkan, kenaikan produksi minyak Chevron sangat terasa bagi kenaikan produksi minyak nasional. Sebab, “Chevron tulang punggung industri migas nasional yang mewakili 40% total produksi migas negara ini," kata Lambok di Jakarta, Kamis (12/1) . Sesuai target Work Program & Budget (WP&B) Tahun 2012, Chevron akan melakukan pemboran 380 sumur yang terdiri dari: 375 sumur pengembangan dan 5 sumur eksplorasi. Dari hasil pemboran tersebut, diprediksi bisa menambah kontribusi produksi minyak sebesar 11.200 bph. Tahun lalu, kinerja produksi Chevron terganggu akibat kebocoran pipa yang terjadi Oktober 2010. Akibat kebocoran itu, Chevron kesulitan menaikkan produksi minyak pulih hingga 100%. Selain kebocoran pipa, Chevron juga menderita kerugian karena terbakarnya Kapal Lentera Bangsa milik CNOOC bulan September 2011 dimana terdapat production loss 18.000 bph. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BP Migas minta Chevron naikan target produksi minyak
JAKARTA. Demi mengejar target produksi minyak nasional, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) meminta PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menaikan target produksi dari 330.000 barel per hari (bph) menjadi 350.000 bph. Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum BP Migas, Lambok Hutauruk menyebutkan, kenaikan produksi minyak Chevron sangat terasa bagi kenaikan produksi minyak nasional. Sebab, “Chevron tulang punggung industri migas nasional yang mewakili 40% total produksi migas negara ini," kata Lambok di Jakarta, Kamis (12/1) . Sesuai target Work Program & Budget (WP&B) Tahun 2012, Chevron akan melakukan pemboran 380 sumur yang terdiri dari: 375 sumur pengembangan dan 5 sumur eksplorasi. Dari hasil pemboran tersebut, diprediksi bisa menambah kontribusi produksi minyak sebesar 11.200 bph. Tahun lalu, kinerja produksi Chevron terganggu akibat kebocoran pipa yang terjadi Oktober 2010. Akibat kebocoran itu, Chevron kesulitan menaikkan produksi minyak pulih hingga 100%. Selain kebocoran pipa, Chevron juga menderita kerugian karena terbakarnya Kapal Lentera Bangsa milik CNOOC bulan September 2011 dimana terdapat production loss 18.000 bph. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
