JAKARTA. Keinginan perusahaan minyak asal Jepang, Inpex Corporation, untuk mengolah gas dari lapangan Masela di Laut Timor tinggal selangkah lagi tercapai. Pasalnya, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (BP Migas) bakal menyelesaikan evaluasi terhadap rencana pengembangan (plan of development/POD) Blok Masela yang diajukan Inpex pada November 2008. Diharapkan, Blok Masela berproduksi mulai 2015.Evaluasi terhadap POD Blok Masela dipastikan segera kelar karena Inpex sepakat menggunakan floating storage (tangki timbun terapung) untuk mengangkut gas dari Masela ke daratan Indonesia. Kapasitas floating storage diperkirakan sekitar 4 sampai 4,5 metrik ton (MT). "Itu sudah sesuai dengan keinginan kami," kata Kepala BP Migas Raden Priyono, Selasa (7/10).Menurut Priyono, dalam POD-nya, Inpex awalnya memilih mengalirkan gas dari Masela melalui pipa ke Darwin, Australia. Selanjutnya, gas tersebut akan diolah di kilang pengolahan gas di Darwin. "Tapi, kami tak setuju dengan rencananya itu. Gas tersebut milik Indonesia maka produksinya tidak mungkin dilakukan di luar negeri. Dengan sikap kami ini maka Inpex sudah tak mungkin lagi memilih opsi ini," ujar Priyono.Deputi Operasi BP Migas, Eddy Purwanto bilang, masih ada satu opsi lagi yang dapat dipilih Inpex selain menggunakan floating storage. Yakni, mengalirkannya melalui pipa ke Palung Aru. Hanya saja, opsi ini terkendala palung yang dalam dan curam. "Nanti tinggal mereka lihat mana yang lebih ekonomis, apakah membuat pipa ke Palung Aru atau membangun floating storage," ujar Eddy, Selasa (7/10).Inpex adalah perusahaan Jepang pemegang 100% kepemilikan Blok Masela. Menurut Priyono, nilai investasi yang diajukan Inpex terbilang cukup besar, yakni US$ 14 miliar. Investasi Inpex di Masela besar lantaran cadangan gas ada di dasar laut sedalam 4.000 meter. Tapi itu sebanding bila melihat cadangan terbukti Masela yang diperkirakan mencapai 12-13 triliun kaki kubik (TCF), dan dapat dikembangkan hingga 30 tahun.Pertamina berminatRupanya, besarnya cadangan gas di Blok Masela membuat Pertamina juga berminat mengembangkan blok tersebut. Karenanya, Pertamina ingin memperbesar share participating interest di blok tersebut. "Saat ini, share participating Pertamina di Blok Masela 10%. Pertamina ingin menaikkan participating interest lebih dari 10%," ujar Eddy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BP Migas Setujui Inpex di Blok Masela
JAKARTA. Keinginan perusahaan minyak asal Jepang, Inpex Corporation, untuk mengolah gas dari lapangan Masela di Laut Timor tinggal selangkah lagi tercapai. Pasalnya, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (BP Migas) bakal menyelesaikan evaluasi terhadap rencana pengembangan (plan of development/POD) Blok Masela yang diajukan Inpex pada November 2008. Diharapkan, Blok Masela berproduksi mulai 2015.Evaluasi terhadap POD Blok Masela dipastikan segera kelar karena Inpex sepakat menggunakan floating storage (tangki timbun terapung) untuk mengangkut gas dari Masela ke daratan Indonesia. Kapasitas floating storage diperkirakan sekitar 4 sampai 4,5 metrik ton (MT). "Itu sudah sesuai dengan keinginan kami," kata Kepala BP Migas Raden Priyono, Selasa (7/10).Menurut Priyono, dalam POD-nya, Inpex awalnya memilih mengalirkan gas dari Masela melalui pipa ke Darwin, Australia. Selanjutnya, gas tersebut akan diolah di kilang pengolahan gas di Darwin. "Tapi, kami tak setuju dengan rencananya itu. Gas tersebut milik Indonesia maka produksinya tidak mungkin dilakukan di luar negeri. Dengan sikap kami ini maka Inpex sudah tak mungkin lagi memilih opsi ini," ujar Priyono.Deputi Operasi BP Migas, Eddy Purwanto bilang, masih ada satu opsi lagi yang dapat dipilih Inpex selain menggunakan floating storage. Yakni, mengalirkannya melalui pipa ke Palung Aru. Hanya saja, opsi ini terkendala palung yang dalam dan curam. "Nanti tinggal mereka lihat mana yang lebih ekonomis, apakah membuat pipa ke Palung Aru atau membangun floating storage," ujar Eddy, Selasa (7/10).Inpex adalah perusahaan Jepang pemegang 100% kepemilikan Blok Masela. Menurut Priyono, nilai investasi yang diajukan Inpex terbilang cukup besar, yakni US$ 14 miliar. Investasi Inpex di Masela besar lantaran cadangan gas ada di dasar laut sedalam 4.000 meter. Tapi itu sebanding bila melihat cadangan terbukti Masela yang diperkirakan mencapai 12-13 triliun kaki kubik (TCF), dan dapat dikembangkan hingga 30 tahun.Pertamina berminatRupanya, besarnya cadangan gas di Blok Masela membuat Pertamina juga berminat mengembangkan blok tersebut. Karenanya, Pertamina ingin memperbesar share participating interest di blok tersebut. "Saat ini, share participating Pertamina di Blok Masela 10%. Pertamina ingin menaikkan participating interest lebih dari 10%," ujar Eddy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News