BP segera pangkas 10.000 pekerja dari total 70.100 pekerja di seluruh dunia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi membuat banyak perusahaan minyak raksasa terpaksa harus berhemat dan mulai mengubah haluan bisnis. Ini terjadi pada BP. Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Inggris tersebut berencana memangkas sektiar 15% dari total pegawainya yang ada di seluruh dunia.

Bernard Looney, Chief Executive BP dalam pernyataannya kepada karyawan BP di seluruh dunia mengatakan bahwa pihaknya akan memangkas sekitar 10.000 pekerja dari total karyawan BP di seluruh dunia yang mencapai 70.100 pekerja.

Sedangkan di Inggris, BP mempekerjaan 15.000 pekerja. Tapi sekitar seperlima dari total pekerja tersebut bakal terkena pengurangan.


Baca Juga: Emirates berencana merumahkan 30.000 karyawannya

“Kami sekarang memulai proses pemangkasan karywan hingga 10.000 karyawan meninggalkan BP dan kebanyakan terjadi pada tahun ini,” katanya dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga: Virgin Atlantic pecat 3.000 pekerja dan keluar dari bandara Gatwick

Adapun karyawan yang terkena pemangkasan kebanyakan adalah pekerja senior berdasarkan posisi dan bukan pekerja di garis terdepan seperti staf operasional. 

Sebelumnya, BP juga sudah tidak lagi menaikkan gaji karyawan senior sampai Maret 2021 dan tidak sanggup untuk membayar bonus para karyawan pada tahun ini.

Tak cuma karyawan, BP juga sudah memangkas belanja modal perusahaan sebesar 25% tahun ini menjadi US$ 12 miliar. Dan penghematan pun bakal terus berlangsung hingga 2021 karena adanya penerapan digitalisasi dan integrasi perusahaan. Langkah ini Looney prediksi bisa menghemat pengeluaran BP sebesar US$ 2,5 miliar tahun depan.

Dengan langkah penghematan dan pemangkasan tersebut, Looney berharap BP bisa lebih lincah dan cepat beradaptasi menghadapi perubahan. Supaya bisa mewujukan rencananya membuat BP menjadi perusahaan energi baru terbarukan. 

Perubahan drastis rencana bisnis BP ini terjadi gara-gara corona. Padahal, seorang jurubicara BP, mengatakan bahwa Looney awalnya bakal membuat  11 divisi sebagai upaya untuk menginvestasikan kembali BP. Sebagian besar bisnis masih seputar kegiatan minyak dan gas bumi, mulai dari kilang, pemasaran dan divisi perdagangan dan lainnya.

Selain BP, Chevron Corp juga berencana memangkas 10%-15% tenaga kerjanya yang tersebar di belahan dunia lainnya. Sedangkan Royal Dutch Shell punya program pengunduran diri secara sukarela akibat pandemi.

Editor: Markus Sumartomjon