BP siapkan US$ 204 juta untuk mengebor dua sumur



JAKARTA. British Petroleum (BP) Indonesia siap mengebor sumur baru di Lapangan Vorwata dan Lapangan Roabiba, Teluk Bintuni, Papua, pada tahun ini. Perusahaan asal Inggris itu menyiapkan dana investasi US$ 204 juta untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi tersebut.

BP Indonesia akan mengebor sumur Vorwata-12 dan sumur Roabiba-2 sebagai persiapan tambahan pasokan gas ke liquefied natural gas (LNG) Tangguh Train-3. "Investasi untuk kegiatan eksplorasi sekitar US$ 102 juta per sumur," kata Dharmawan Samsu, Head of Country BP Indonesia, ketika menerima kunjungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jumat (22/3).

Saat ini, BP baru mengebor sumur Vorwata-12. Adapun kedalaman saat ini telah mencapai 4.100 kaki (feet) dengan rencana 15.200 kaki. Sedangkan pengeboran sumur Roabiba-2 dilakukan setelah mengebor sumur Vorwata-12. Dus, pengeboran itu dimulai pada Juli 2013.


Dharmawan mengatakan, kegiatan eksplorasi BP tidak selalu berjalan mulus. Salah satu kendala di lapangan ialah bersamaan pelaksanaan pemasangan jaringan listrik dengan bentangan kabel sepanjang 30 kilometer (km) oleh PT PLN di sekitar sumur Vorwata-12. Akibatnya, "Kami harus memindahkan barge (kapal tongkang) kami sebagai solusi," kata dia.

Untuk mendapatkan solusi jangka panjang, BP Indonesia berkomunikasi dengan PLN untuk menyelesaikan hambatan itu. Pasalnya, menurut Dharmawan, pemindahan barge memerlukan biaya besar, sehingga berdampak pada pembengkakan biaya operasional perusahaan.

Hingga 2023 mendatang, BP Indonesia menyiapkan investasi sekitar US$ 10 miliar untuk kegiatan usaha minyak dan gas di Tanah Air. Khusus untuk proyek pengembangan LNG Tangguh Train-3 termasuk di sumur Vorwata-12 dan Roabiba-2, perusahaan ini menyiapkan dana investasi sekitar US$ 4,5 miliar.

Dharmawan mengatakan, progress LNG Tangguh Train-3 saat ini dalam persiapan tender front end engineering design (FEED) setelah proposal rencana pengembangan atau plan of development (POD) tahap kedua telah direstui SKK Migas pada akhir 2012.

Setelah FEED rampung, tahap berikutnya adalah final investment decision (FID) dan pelaksanaan engineering, procurement, and construction (EPC) pada tahun depan. "Pada akhir 2018, Train-3 sudah commissioning dan di awal 2019 sudah dapat beroperasi," kata Dharmawan.

Seperti diketahui, pasokan gas ke LNG Tangguh bersumber dari beberapa lapangan di Blok Berau, Blok Wiriagar dan Blok Muturi. Sejumlah lapangan itu adalah Vorwata, Wiriagar, Roabiba, Ofaweri, Wos dan Ubadari dengan total cadangan gas mencapai 14,4 trillion cubic feet (tcf).

Sedangkan investasi proyek LNG Tangguh Train-3 yang berkapasitas sebesar 3,8 juta ton per tahun memerlukan biaya sekitar US$ 12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro