KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan bahwa sejak tahun 2010 hingga 31 Juli 2024, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebesar Rp 142,11 triliun untuk 1.522.035 unit rumah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, merinci bahwa pembiayaan tersebut terdiri dari dua kategori utama: dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 1.508.298 unit rumah dengan nilai Rp 140,016 triliun, serta Pembiayaan Tapera untuk 13.737 unit rumah senilai Rp 2,10 triliun, yang tersebar di seluruh Indonesia. “Tantangan utama dalam pembiayaan perumahan adalah pemenuhan backlog kepenghunian yang sudah mencapai 6,9 juta rumah tangga, sumber pembiayaan KPR yang belum kompetitif, ketimpangan akses dan daya beli masyarakat, serta transisi demografi keperkotaan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (14/8).
BP Tapera Catat Pembiayaan Perumahan Capai Rp 142,11 Triliun Hingga Juli 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan bahwa sejak tahun 2010 hingga 31 Juli 2024, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebesar Rp 142,11 triliun untuk 1.522.035 unit rumah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, merinci bahwa pembiayaan tersebut terdiri dari dua kategori utama: dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 1.508.298 unit rumah dengan nilai Rp 140,016 triliun, serta Pembiayaan Tapera untuk 13.737 unit rumah senilai Rp 2,10 triliun, yang tersebar di seluruh Indonesia. “Tantangan utama dalam pembiayaan perumahan adalah pemenuhan backlog kepenghunian yang sudah mencapai 6,9 juta rumah tangga, sumber pembiayaan KPR yang belum kompetitif, ketimpangan akses dan daya beli masyarakat, serta transisi demografi keperkotaan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (14/8).