KONTAN.CO.ID - SERANG. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 19 Desember 2025 mencapai 263.017 unit atau senilai Rp 32,67 triliun.

Komosioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa realisasi tinggi ini membuktikan bahwa KPR subsidi banyak diminati khususnya oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

"Data tersebut sekaligus menunjukkan angka tertinggi sepanjang sejarah penyaluran FLPP sejak tahun 2010,” ujar Heru dalam Akad Massal 50.030 KPR FLPP di Serang, Banten pada Sabtu (20/12/2025). 

Tips Menabung Aman, Menguntungkan, dan Fleksibel di Bank Digital Bunga Tinggi

Baca Juga: Menhub Prediksi 3,94 Juta Penumpang Kereta Api Selama Nataru 2025/2026

Lebih detil, BP Tapera mencatat kenaikan yang cukup tajam untuk penyaluran FLPP rumah subsidi. Heru bilang, pada tahun 2020 realisasi FLPP mencapai 109.253 unit rumah. Kemudian naik di tahun 2021 menjadi 178.728 unit dan diikuti di tahun 2022 menjadi 226.000 unit dan tahun 2023 sebanyak 229.000 unit.

Penyaluran dana FLPP sempat mengalami penurunan tahun 2024 sebanyak 200.300 unit.

"Penyaluran rumah subsidi ini tersebar hampir di seluruh Indonesia di 12.981 perumahan di 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota," ujar Heru. 

Khusus di tahun ini BP Tapera menargetkan realisasi FLPP rumah subsidi untuk MBR mencapai 280.000 unit. 

Baca Juga: Ditjen Pajak-Kemenkop Percepat Pendaftaran NPWP Koperasi Desa Merah Putih

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya tengah memacu berbagai strategi, salah satu langkah strategis yang diambil adalah memperpanjang tenggat waktu realisasi akad kredit.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya maksimal akad itu sampai dengan 15 Desember, tahun ini kita perpanjang sampai tanggal 30 Desember pukul 12.00 WIB," ujar Heru. 

Selanjutnya: Tren Digital dan Sosial Kian Membentuk Arah Bisnis di Asia Pasifik

Menarik Dibaca: Dana Transaksi Tidak Sesuai? Ini Cara Mudah Atur Selisih Pencairan Dana Merchant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News