JAKARTA. Komite Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) terus menggodok persiapan pelaksanaan program Tapera. Yang terbaru, Komite Tapera mengusulkan modal awal Badan Pengelola (BP) Tapera sebesar Rp 2,5 triliun. Modal itu berasal dari dana penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Pusat Pengelolaan Pembiayaan Perumahan.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menyatakan, modal awal BP Tapera ini akan digunakan untuk membiayai operasional BP Tapera saat mulai beroperasi. Alhasil, "BP Tapera tidak mengambil dana tabungan perumahan dari masyarakat," ujar Basuki, Selasa (4/4).Sekretaris Komite Tapera Maurin Sitorus menjelaskan, usulan modal awal ini dibuat dengan beberapa perhitungan. Antara lain, biaya operasional BP Tapera, baik untuk biaya personel maupun kelengkapannya per tahun yang mencapai Rp 95 miliar. "Dengan Rp 2,5 triliun dan dana operasional Rp 95 miliar per tahun, suku bunga 2,5%-5,7%, cukuplah operasional dari pendapatan bunga modal awal," katanya.
BP Tapera usulkan modal awal Rp 2,5 triliun
JAKARTA. Komite Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) terus menggodok persiapan pelaksanaan program Tapera. Yang terbaru, Komite Tapera mengusulkan modal awal Badan Pengelola (BP) Tapera sebesar Rp 2,5 triliun. Modal itu berasal dari dana penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Pusat Pengelolaan Pembiayaan Perumahan.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menyatakan, modal awal BP Tapera ini akan digunakan untuk membiayai operasional BP Tapera saat mulai beroperasi. Alhasil, "BP Tapera tidak mengambil dana tabungan perumahan dari masyarakat," ujar Basuki, Selasa (4/4).Sekretaris Komite Tapera Maurin Sitorus menjelaskan, usulan modal awal ini dibuat dengan beberapa perhitungan. Antara lain, biaya operasional BP Tapera, baik untuk biaya personel maupun kelengkapannya per tahun yang mencapai Rp 95 miliar. "Dengan Rp 2,5 triliun dan dana operasional Rp 95 miliar per tahun, suku bunga 2,5%-5,7%, cukuplah operasional dari pendapatan bunga modal awal," katanya.