BPBD DKI: Informasi tsunami dan bencana disebar lewat SMS dan medsos



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta akan menerapkan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mengantisipasi kerugian apabila tsunami atau bencana lain menerjang Ibu Kota. 

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan, early warning system tersebut dikerjakan oleh Pemprov DKI bersama sejumlah instansi lainnya. "Kalau ada early warning, kami dapat langsung informasikan ke masyarakat lewat SMS blast dan lain sebagainya, lewat medsos kami juga," kata Jupan kepada Kompas.com, Kamis (27/12). 

Jupan menuturkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Pushidros TNI AL untuk mengetahui naik turunnya gelombang di perairan Jakarta. Selain itu, ia menyebut setiap SKPD juga mempunyai perannya masing-masing dalam mengantisipasi datangnya bencana. "Bukan cuma BPBD, Pemprov dong. BPBD itu mengkoordinir, kami sudah antisipasi itu. Prinsipnya itu semua (turun), kita kan enggak tahu bencana itu kapan datang," ujar dia. 


Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut, pesisir Jakarta, termasuk Pantai Ancol, tidak terdampak tsunami yang disebabkan aktivitas Gunung Anak Krakatau. 

"Tsunami Selat Sunda tidak akan sampai ke Ancol. Jika gelombang tinggi itu pengaruh dari cuaca dan laut. Info gelombang dapat melihat website BMKG," kata Sutopo, Rabu (26/12) kemarin. 

Dikutip dari situs BMKG, ketinggian gelombang di perairan Kepulauan Seribu yang terletak di utara Jakarta diprediksi berada di angka 0,5-1,5 meter. Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam. 

Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau. Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB mencatat, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini. 

Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan. Baca juga: Krakatau Siaga Level III, Warga Diimbau Waspada Tsunami Susulan Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka dan 159 orang hilang. 

BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah. Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan. (Ardito Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPBD DKI: Informasi Tsunami dan Bencana Disebar Lewat SMS dan Medsos"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .