LEBAK. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, melarang wisatawan yang menikmati liburan akhir pekan di pesisir selatan melakukan aktivitas berenang, karena gelombang cukup tinggi disertai angin kencang.

"Pelarangan wisatawan berenang itu untuk mencegah kecelakaan laut," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Sabtu (8/10).

Menurutnya, selama beberapa pekan ke depan, cuaca buruk melanda pesisir selatan sehingga membahayakan bagi pengunjung yang berenang di sekitar pantai.

Berdasarkan laporan BMKG Banten, prakiraan tinggi gelombang perairan Banten bagian selatan Lebak berkisar 3 meter sampai dengan 4 meter dengan rata-rata kecepatan angin 24 kilometer per jam. Tiupan angin bergerak dari selatan dengan kisaran 3-12 knot.

Gelombang bergerak dari arah Tenggara dengan jarak pandang 4-7 kilometer. Cuaca pesisir selatan yang berhadapan langsung dengan perairan Samudra Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Banten bagian utara.

Gelombang karakter pantai selatan Lebak relatif cukup tinggi juga banyak karang-karang, sehingga berbahaya bagi pengunjung yang berenang di sekitar pantai itu.

Oleh karena itu, pihaknya melarang wisatawan pesisir selatan tidak berenang di sekitar Pantai Binuangeun, Bagedur, Panggarangan, Pulau Manuk, Sukahujan, Cihara, Bayah, Ciantir, dan Sawarna berbahaya bagi wisatawan.

"Kami sudah menyebarkan informasi kepada pemilik hotel maupun aparat desa, kecamatan, dan sukarelawan agar ditaati oleh wisatawan guna mencegah kecelakaan laut," kata Kaprawi.

Koordinator Pengamanan Pantai Selatan Lebak Erwin Komara mengatakan, pihaknya melarang wisatawan berenang di sekitar perairan Samudra Hindia karena cuaca memburuk.

Selain gelombang cukup tinggi, juga angin kencang sehingga bisa berbahaya jika berenang di pesisir pantai. Apalagi, pesisir pantai selatan Lebak terdapat batu karang dan berbahaya bagi wisata yang berenang. "Kami berharap pengunjung wisata pantai tidak bermain atau berenang di sekitar pantai selatan Lebak," ujarnya. (Mansyur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini