KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank daerah berusaha memenuhi porsi kredit produktif. Hal ini seiring dengan rasio kredit bermasalah (NPL) produktif yang masih tinggi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agustus 2017, NPL kredit produktif BPD sebesar 9,3%. Sedangkan porsi kredit produktif BPD secara industri hanya 30% dari total kredit. Muhammad Yamin, Direktur Operasional Bank Kaltimtara bilang saat ini porsi kredit produktif sebesar 44% dari total kredit. "Untuk memenuhi kredit produktif, kami akan masuk ke pembiayaan KUR dan UMKM produktif," kata Yamin, Rabu (15/11). Diharapkan kedepannya seiring dengan masuknya bank ke sektor produktif, maka pemenuhan sektor UMKM bisa terpenuhi. Menurut Yamin, bank juga akan terus menjaga kualitas kredit disektor produktif. Hal ini dilakukan dengan selektif dalam menyalurkan kredit. Beberapa sektor kredit yang mempunyai potensi NPL tinggi misalnya adalah tambang komoditas dan turunnya akan dihindari. Muhammad Adil, Direktur Utama Bank Sumsel Babel bilang untuk memeuhi kredit UMKM bank akan masuk ke sektor UMKM dan KUR. "Saat ini sektor UMKM menyumbang 22% dari total kredit bank," kata Adil kepada KONTAN. Menurut Adil, untuk meningkatkan kredit produktif bank akan mengambil strategi tetap ekspansif namun tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPD berjuang penuhi porsi kredit produktif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank daerah berusaha memenuhi porsi kredit produktif. Hal ini seiring dengan rasio kredit bermasalah (NPL) produktif yang masih tinggi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agustus 2017, NPL kredit produktif BPD sebesar 9,3%. Sedangkan porsi kredit produktif BPD secara industri hanya 30% dari total kredit. Muhammad Yamin, Direktur Operasional Bank Kaltimtara bilang saat ini porsi kredit produktif sebesar 44% dari total kredit. "Untuk memenuhi kredit produktif, kami akan masuk ke pembiayaan KUR dan UMKM produktif," kata Yamin, Rabu (15/11). Diharapkan kedepannya seiring dengan masuknya bank ke sektor produktif, maka pemenuhan sektor UMKM bisa terpenuhi. Menurut Yamin, bank juga akan terus menjaga kualitas kredit disektor produktif. Hal ini dilakukan dengan selektif dalam menyalurkan kredit. Beberapa sektor kredit yang mempunyai potensi NPL tinggi misalnya adalah tambang komoditas dan turunnya akan dihindari. Muhammad Adil, Direktur Utama Bank Sumsel Babel bilang untuk memeuhi kredit UMKM bank akan masuk ke sektor UMKM dan KUR. "Saat ini sektor UMKM menyumbang 22% dari total kredit bank," kata Adil kepada KONTAN. Menurut Adil, untuk meningkatkan kredit produktif bank akan mengambil strategi tetap ekspansif namun tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News