JAKARTA. Lemahnya permodalan membuat Bank Pembangunan Daerah (BPD) sulit berkiprah optimal dalam persaingan industri perbankan yang makin ketat. Sebagai jalan keluar, merger antar BPD bisa menjadi pilihan terbaik. BPD sejatinya memiliki opsi menjual sahamnya ke publik lewat initial public offering (IPO). Namun menurut pengamat perbankan Doddy Arifianto, melakukan penawaran saham perdana belum tentu bisa menjadi solusi terbaik bagi para BPD. Dengan prospek bisnis yang belum terlalu bagus mendatang, harga jual saham BPD belum tentu akan baik kalaupun mulai listing di Bursa Efek Indonesia. "Ini memang jadi masalah pelik, ibarat mana lebih dulu ayam atau telur," kata Doddy pada KONTAN, Rabu, (15/1).
BPD bisa melirik opsi merger
JAKARTA. Lemahnya permodalan membuat Bank Pembangunan Daerah (BPD) sulit berkiprah optimal dalam persaingan industri perbankan yang makin ketat. Sebagai jalan keluar, merger antar BPD bisa menjadi pilihan terbaik. BPD sejatinya memiliki opsi menjual sahamnya ke publik lewat initial public offering (IPO). Namun menurut pengamat perbankan Doddy Arifianto, melakukan penawaran saham perdana belum tentu bisa menjadi solusi terbaik bagi para BPD. Dengan prospek bisnis yang belum terlalu bagus mendatang, harga jual saham BPD belum tentu akan baik kalaupun mulai listing di Bursa Efek Indonesia. "Ini memang jadi masalah pelik, ibarat mana lebih dulu ayam atau telur," kata Doddy pada KONTAN, Rabu, (15/1).