YOGYAKARTA. Di paruh kedua tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) pesimistis. Manajemen menyatakan melakukan revisi target kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2017. Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan menyebut, pihaknya memasang target kredit tumbuh menjadi 12% hingga 15%, setelah sebelumnya kredit perseroan dipatok tumbuh 17% di akhir tahun 2017. "Pertumbuhan ekonomi belum setinggi yang kami harapkan, jadi asumsi pertumbuhan dalam RBB tahun lalu kami revisi," ujarnya saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (19/7). Kendati demikian, di paruh pertama tahun 2017 BPD DIY melansir pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan mencapai 11% secara year on year (yoy). Selain kredit, pada semester I dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun juga tumbuh 10% secara yoy. Lebih lanjut, imbuh Bambang pihaknya optimistis target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun dapat tercapai. Salah satu strategi yang didorong oleh BPD DIY yakni dengan fokus melakukan pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pembiayaan infrastruktur nasional seperti jalan tol melalui kerjasama kredit sindikasi. Hingga akhir Juni 2017, Bambang mengatakan perseroan telah menyalurkan pembiayaan infrastruktur mencapai Rp 500 miliar. Hingga akhir tahun, pihaknya memperkirakan dapat menyalurkan kredit infrastruktur mencapai Rp 1,5 triliun. "Infrastruktur kami harap Rp 1,5 triliiun (akhir tahun), tapi itu sindikasi. Selain jalan tol, kami juga dorong kredit (infrastruktur) penujang pariwisata, kesehatan dan transportasi," imbuhnya. Sementara dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BPD DIY hingga 31 Juni 2017 masih terjaga di level 3% (gross). Jumlah tersebut tercatat mengalami penurunan dibanding kuartal I-2017 sebesar 4,12%. Bambang optimistis, laju NPL dapat menurun menjadi di bawah 3% usai adanya penyelesaian kredit dan restrukturisasi di bulan Juli-Agustus 2017. Adapun, selain kredit yang dipatok tumbuh sebesar 12%-15% pada akhir tahun. BPD DIY juga optimis menjaga pertumbuhan DPK di kisaran 10% hingga 12%. Sebagai tambahan informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Mei 2017 tercatat kredit perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,52% menjadi Rp 5,79 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,19 triliun. Selain kredit, DPK juga mengalami kenaikan sebesar 8,83% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 8,28 triliun. Dalam lima bulan pertama ini, BPD DIY juga berhasil memupuk laba bersih mencapai Rp 110, 01 miliar atau tumbuh 22,09% secara tahunan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPD DIY pangkas target kredit jadi 12%-15% di 2017
YOGYAKARTA. Di paruh kedua tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) pesimistis. Manajemen menyatakan melakukan revisi target kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2017. Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan menyebut, pihaknya memasang target kredit tumbuh menjadi 12% hingga 15%, setelah sebelumnya kredit perseroan dipatok tumbuh 17% di akhir tahun 2017. "Pertumbuhan ekonomi belum setinggi yang kami harapkan, jadi asumsi pertumbuhan dalam RBB tahun lalu kami revisi," ujarnya saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (19/7). Kendati demikian, di paruh pertama tahun 2017 BPD DIY melansir pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan mencapai 11% secara year on year (yoy). Selain kredit, pada semester I dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun juga tumbuh 10% secara yoy. Lebih lanjut, imbuh Bambang pihaknya optimistis target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun dapat tercapai. Salah satu strategi yang didorong oleh BPD DIY yakni dengan fokus melakukan pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pembiayaan infrastruktur nasional seperti jalan tol melalui kerjasama kredit sindikasi. Hingga akhir Juni 2017, Bambang mengatakan perseroan telah menyalurkan pembiayaan infrastruktur mencapai Rp 500 miliar. Hingga akhir tahun, pihaknya memperkirakan dapat menyalurkan kredit infrastruktur mencapai Rp 1,5 triliun. "Infrastruktur kami harap Rp 1,5 triliiun (akhir tahun), tapi itu sindikasi. Selain jalan tol, kami juga dorong kredit (infrastruktur) penujang pariwisata, kesehatan dan transportasi," imbuhnya. Sementara dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BPD DIY hingga 31 Juni 2017 masih terjaga di level 3% (gross). Jumlah tersebut tercatat mengalami penurunan dibanding kuartal I-2017 sebesar 4,12%. Bambang optimistis, laju NPL dapat menurun menjadi di bawah 3% usai adanya penyelesaian kredit dan restrukturisasi di bulan Juli-Agustus 2017. Adapun, selain kredit yang dipatok tumbuh sebesar 12%-15% pada akhir tahun. BPD DIY juga optimis menjaga pertumbuhan DPK di kisaran 10% hingga 12%. Sebagai tambahan informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Mei 2017 tercatat kredit perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,52% menjadi Rp 5,79 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,19 triliun. Selain kredit, DPK juga mengalami kenaikan sebesar 8,83% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 8,28 triliun. Dalam lima bulan pertama ini, BPD DIY juga berhasil memupuk laba bersih mencapai Rp 110, 01 miliar atau tumbuh 22,09% secara tahunan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News