BPD garap bisnis uang elektronik di 2017



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperluas cakupan bank penyelenggara Layanan Keuangan Digital (LKD) dan uang elektronik untuk bank BUKU III dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI, Pungky Purnomo menyatakan, saat ini ada beberapa BPD sudah ada yang mengajukan izin. "Beberapa BPD sudah ada yang meminta izin, tapi lebih untuk LKD untuk bantuan sosial non tunai," pukasnya.

PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) sudah melayangkan izin ke BI terkait hal tersebut. "Sudah, kita sudah mengajukan izin," kata Direktur Utama BJB, Ahmad Irfan pekan lalu. Asal tahu saja, BJB memang telah menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk untuk penerbitan kartu e-money co-branding pada awal Desember tahun lalu.


Sebelumnya, Direktur Konsumer Bank BJB Fermiyanti menyebut, pihaknya memang telah berencana untuk menerbitkan uang elektronik sendiri yang diperkirakan dapat terealisasi pada semester-I 2017. Sebagai informasi, Selain BJB, PT Bank Jateng dan BPD Bali juga telah melakukan co-branding dengan Bank Mandiri.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data BI per bulan Novomber 2016, baru ada 20 penerbit uang elektronik yang telah terdaftar dalam database BI. Adapun Bank yang telah terdaftar antara lain Bank Mandiri, BCA, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), BPD DKI Jakarta, Bank Mega, Bank Permata, CIMB Niaga dan PT Bank National Nobu.

Sementara PT Bank Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) saat ini sudah bekerja sama melalui skema co-branding uang elektronik dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). "Untuk penerbitan uang elektronik sendiri  belum ada rencana dalam waktu dekat," kata Direktur Utama Bank Jatim Soeroso.

Kendati demikian, Soeroso menyebut pihaknya telah mendapatkan tawaran kerja sama oleh Bank Mandiri terkait penerbitan Kartu Merah Putih untuk penyaluran bantuan sosial non tunai di wilayah Jawa Timur. 

Sementara, jumlah uang elektronik beredar per bulan November 2016 sebanyak 49,41 juta. Jumlah ini meningkat 6,05% jika dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 46,58 juta. Adapun volume transaksi uang elektronik per November 2016 tercatat sebanyak 66,31 juta atau naik 8,19% dibanding bulan Oktober 2016 sebanyak 61,29 juta.

Sementara total transaksi uang elektronik tercatat sebesar Rp 831,97 miliar pada November tahun lalu, jumlah tersebut naik pesat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 584,31 miliar atau tumbuh 42,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini