BPD Jatim Targetkan Penyaluran Kredit Meningkat 21% Tahun Ini



JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur menargetkan penyaluran kredit tahun ini sebesar Rp 12,25 triliun. Kenaikan target tersebut seiring membaiknya kondisi perekonomian dan naiknya daya beli masyarakat.

"Apalagi, tahun ini banyak perusahaan yang akan melakukan ekspansi usaha. Untuk itu, mereka akan butuh kredit perbankan," kata Direktur Utama BPD Jatim Muljanto, di sela-sela acara Musyawarah Kerja Nasional Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) ke-X, Jumat (10/2).

Dengan target Rp 12,25 triliun, artinya kredit BPD Jatim 2010 naik 21% dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 10,12 triliun. Untuk mencapai target itu, Muljanto akan mengembangkan jaringan dengan menambah kantor cabang baru.


Saat ini, jumlah kantor cabang BPD Jatim yang beroperasi di berbagai daerah sebanyak 39 kantor. Adapun jumlah kantor cabang pembantu (KCP) sebanyak 26 KCP. Ini sudah termasuk penambahan 19 KCP baru yang berasal dari peningkatan status Kantor Kas.

Sedangkan jumlah Kantor Kas BPD Jatim sebanyak 151 kantor. Ini sudah termasuk penambahan 15 Kantor Kas baru.

Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri ke konsumen, BPD Jatim juga menambah 23 outlet baru menjadi 80 oulet, serta tambahan 62 unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjadi 151 unit. Untuk pengembangan jaringan dan penguatan kantor ini, BPD Jatim memperkirakan akan membutuhkan dana investasi Rp 4,48 miliar.

Sementara, untuk porsi kredit, BPD Jatim masih mempertahankan porsi tahun sebelumnya, yaitu 80% untuk sektor produktif seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan investasi adapun sisanya 20% untuk sektor konsumsi.

Tahun ini, BPD Jatim mengharapkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 25%. Tahun lalu, BPD Jatim berhasil mengumpulkan DPK Rp 14,47 triliun. Komposisinya, 70% dana murah (tabungan dan giro) dan 30% dana mahal (deposito).

Berdasar angka-angka itu, BPD Jatim membidik laba bersih naik 20% dari angka sebelum audit tahun lalu yang sebesar Rp 744,97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.