KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) optimis pertumbuhan bisnis kredit multiguna di 2022 bisa lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Terlebih, kredit multiguna telah menjadi andalan BPD dalam menggenjot bisnis di tengah pandemi. Biasanya, BPD menyasar kredit multiguna kepada aparatur sipil negara (ASN) di daerah. Bank Indonesia mencatatkan kredit multiguna tumbuh 2,8% year on year (yoy) menjadi Rp 908 triliun per November 2021. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) melihat prospek kredit multiguna akan lebih baik dari tahun 2022. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyatakan permintaan kredit akan kembali tumbuh sejalan dengan usainya pandemi dan kembalinya aktivitas usaha serta konsumsi masyarakat.
“”Tahun ini, kredit multiguna atau kredit berbasis pendapatan tetap tumbuh 3% hingga 4% yoy. Karena, masih banyak debitur yang menunda kebutuhan untuk melakukan top up atau loan renewal-nya,” ujar Yuddy kepada Kontan.co.id pada Kamis (16/12). Baca Juga: Segera Jatuh Tempo, Pefindo Sematkan Peringkat idAAA untuk Obligasi Maybank Indonesia Lanjut ia, calon debitur baru juga menunda untuk melakukan pinjaman karena masih ragu untuk melakukan konsumsi. Namun, sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi di 2022, iya yakin permintaan kredit multiguna akan kembali tumbuh. “Karena pola konsumsi masyarakat yang sudah kembali normal di tahun depan. Dengan optimisme tersebut kami memproyeksikan dari kredit berbasis pendapatan tetap atau multiguna ini dapat tumbuh pada kisaran 6% hingga 7%,” jelasnya. PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) memproyeksikan kredit multiguna bisa tumbuh stabil hingga 6% yoy di sepanjang 2022. Direktur Bank Sumsel Babel menyatakan guna mencapai target itu, bank akan meningkatkan pemasaran dan memberikan promosi produk. “Hingga November 2021, kredit konsumtif tumbuh sebesar 4,26% secara tahunan atau sebesar 3,91% secara year to date (YTD),” katanya kepada Kontan.co.id. PJ Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Iswanto Darus menyatakan prospek pertumbuhan kredit produktif dan kredit multi guna atau konsumtif diproyeksikan tumbuh sebesar Rp 2,1 triliun di 2022. Baca Juga: Hingga September 2021, Outstanding Pembiayaan Gadai Emas BSI Capai Rp 3,6 Triliun